#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-74

Babacakan adalah tradisi orang Pandeglang untuk makan bersama dengan keluarga, kerabat, teman atau tetangga dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan rasa keakraban. Babacakan biasanya dilakukan ketika ada acara kumpul keluarga, tasyakuran atau hanya sekedar untuk seru-seruan makan bersama.

Sebagai pengganti piring, babacakan biasanya menggunakan daun pisang yang di pasang memanjang utuh dengan pelepahnya. Lalu nasi panas dan lauk pauknya di hidangkan lengkap dengan sambal dan lalapan diatur dengan adil secara berjejer didepan peserta babacakan.

Menu yang biasa dihidangkan ketika babacakan sangatlah sederhana, nasi liwet panas, ikan bakar, lalapan dan sambal. Adapun sambal yang khas dari daerah kami adalah sambal honje.

Honje adalah sejenis tanaman yang memiliki batang yang panjang dan harum baunya. Yang biasa digunakan untuk sambal adalah tunas honje yang masih muda. Tunas tersebut dibakar dan diambil isiannya yang lembut diulek dengan cabe dan terasi yang sudah dibakar atau digoreng. Hmmm... Baunya harum sekali.

Nikmatnya babacakan terletak dalam kebersamaan dan keakraban bukan hanya pada menu. Jika ada momen berkumpul tidak lengkap rasanya jika tidak babacakan. Yuk babacakan...

Pandeglang, 27 Juni 2020