#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-58

"Assalamualaikum. Apa kabar pak?" Aku menanyakan kabar bapakku di sebrang telpon.

"Alhamdulillah, sehat. Eneng sehat? Kapan pulang ke Pandeglang?" Bapakku menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali aku menelepon. Dia sangat ingin aku dan keluargaku pulang. Mungkin beliau rindu anak dan cucunya.

"Insyaallah pak, kalau udah ngga PSBB ya..." aku menjelaskan alasanku tidak pulang kampung. Sebenarnya aku ingin sekali pulang tapi suamiku belum mengizinkan karena kondisi yang belum memungkinkan. Di samping kasus COVID-19 yang belum juga menunjukkan penurunan dan juga PSBB di mana-mana membuat kami sulit pulang kampung. Apalagi kami biasanya pulang menggunakan roda dua.

"Pulang aja, ngga usah takut sama Corona, takut mah sama Allah. Insyaallah aman. Di sini ngga ada corona". Bapakku menjelaskan seperti ada nada sedikit kecewa karena anak-anaknya tidak pulang kampung. 

Aku selalu berusaha menjelaskan sebaik mungkin agar beliau tidak kecewa. Sebenarnya aku juga dilema. Aku juga ingin sekali mengunjungi mereka tapi aku juga harus mentaati suamiku. Maafkan anakmu ya pak...mak... Bukan berarti kami tak merindukanmu tapi mencegah lebih baik daripada mengobati. Kami tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepadamu karena kami menyayangimu. Semoga kita segera bisa berkumpul kembali. InsyaAllah... 

Gunung Sindur, 11 Juni 2020