Eneng Sumarni, S.S.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HATI YANG MEMBATU

HATI YANG MEMBATU

#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-83

Batu dalam istilah geologi digunakan untuk menyebut segala macam benda yang merupakan spesies dari karang atau materi seperti karang yang bersifat keras.

Kita sering mengumpamakan seseorang yang keras kepala seperti batu, atau orang yang sulit sekali menerima nasihat sering dipanggil batu. Allah pun mengumpamakan kerasnya hati seperti batu, bahkan ada hati yang lebih keras dari batu?

Batu yang sangat keras bisa saja retak bahkan bisa dialiri oleh air. Nabi Musa pernah diperintahkan Allah untuk memukul batu lalu keluarlah mata air darinya.

Jadi, sekeras apapun hati seseorang masih ada kemungkinan untuk mendapatkan hidayah Allah. Karena hidayah adalah hak prerogatif Allah. Tugas manusia hanyalah mengajak orang kepada kebaikan dan iman.

Apa saja yang bisa menyebabkan hati seseorang keras seperti batu? Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan hati keras membatu.

Pertama, melakukan dosa dan maksiat secara terus menerus. Setiap manusia pasti meliliki dosa namun sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah yang segera bertaubat kepada Allah. Jika seseorang yang berdosa tak mau bertaubat bahkan merasa biasa saja maka tandanya hatinya sudah membatu.

Kedua, lalai akan perintah dan larangan Allah. Orang yang lalai juga tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah sehingga membuat hatinya keras dan sulit mendapat hidayah.

Ketiga, penyakit hati seperti iri, dengki, sombong dan riya dan melakukan hal-hal yang merusak hati. Paling sedikit ada lima hal yang merusak hati. Kelima hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Ibnul-Qayyim rahimahullah : “Adapun lima hal yang merusak hati adalah banyak bergaul (berkumpul dengan manusia), (banyak) berangan-angan, tergantung kepada selain Allâh Azza wa Jalla , kekenyangan (banyak makan) dan (banyak) tidur. Inilah kelima hal utama yang dapat merusak hati ”

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاۤءُ ۗوَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."

QS. Al-Baqarah[2]:74

Semoga kita semua dijauhkan dari kerasnya hati yang menyebabkan kita sulit mendapat hidayah. Aamiin

Gunung Sindur, 7 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin ya rabbal alamin

07 Jul
Balas



search

New Post