Masihkah Kita Mengeluh?

Hari ke-4

#TantanganGurusiana

Tidak ada yang mengira pandemi ini akan terjadi. Tapi inilah kenyataannya yang harus kita terima. Kenyataannya kita sekarang sedang berperang melawan musuh yang tidak nampak tapi dia ada. Dia menyerang lebih dahsyat daripada serangan vampir di film-film. Dialah COVID 19. Korbannya sudah ratusan ribu orang di hampir seluruh dunia.

Akibat virus ini hampir sebagian besar sekolah diliburkan, perusahaan bangkrut, karyawan di rumahkan, maskapai berhenti , hotel tutup, masjid sepi, jumatan ditiadakan bahkan masjidil haram ditutup sementara.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita mengeluh?

Tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa seizin Allah. Selalu ada hikmah di balik semua musibah. Selalu ada kemudahan di setiap kesulitan. Bersyukurlah kita masih bisa berkumpul dengan keluarga. Kita masih bisa makan bersama. Kita masih bisa bermain di rumah dengan anak-anak kita. Bersabarlah jika kita kehilangan pekerjaan, harta, bahkan keluarga yang kita kasihi. Karena itulah karakter orang yang beriman.

Rasulullah bersabda: "Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (HR. Muslim)

Masihkah kita akan mengeluh? Sementara masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa tinggal di rumah karena rumahnya sudah rata dengan tanah. Mereka tidak bisa berkumpul dengan keluarga karena keluarganya sudah meninggal sebelum pandemi ini ada. Mereka kedinginan tanpa ada makanan yang bisa dimakan. Terlunta-lunta di pengungsian tanpa luput dari ancaman virus corona.

Masihkah kita mengeluh? Tentu tidak. Kita harus menjalani semua ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Insyaallah kita semua akan menjadi pemenang.

Gunung Sindur, 18 April 2020