Eneng Sumarni, S.S.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Memaafkan Tapi Tak Melupakan

#TantanganGurusiana Hari ke-41

Pernahkah anda mengalami sakit hati oleh seseorang lalu seiring waktu anda berusaha ikhlas memaafkan tapi anda masih belum bisa melupakan perbuatannya? Kita bisa mengikhlaskan diri untuk memaafkan tapi untuk melupakan? Sepertinya sulit. Masih mengingat seseorang yang pernah menyakiti menurut saya hal yang wajar asalkan tidak diiringi oleh rasa dendam. Ingat hanya sekedar ingat tanpa niat untuk membenci. Karena hanya waktu yang bisa mengubur ingatan itu.

Saya teringat sebuah kisah tentang salah seorang sahabat Nabi bernama Wahsyi bin Harb. Ia adalah orang yang telah membunuh Sayyidina Hamzah bin Abdul Mutholib, paman nabi Muhammad Saw. Ketika masih menjadi budak sebelum masuk Islam, ia dijanjikan kemerdekaan oleh Hindun binti Utbah jika berhasil membunuh Hamzah pada perang Uhud. Dan dia berhasil bukan hanya membunuhnya tapi juga membelah dadanya dan memotong hidung dan telinganya dan mencungkil kedua matanya. Setelah perang selesai Nabi mendapati jasad pamannya yang rusak. Ia menangis menyaksikan kekejaman yang dilakukan kepada pamannya seakan tidak percaya akan merosotnya moral bangsa Arab pada saat itu.

Ketika Penaklukan Kota Mekkah, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke Makkah dengan 100 ribu muslimin muslimat, Wahsyi melarikan diri, ia menjauhkan diri sampai kepantai, Istrinya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Wahai Rasul, suamiku mempunyai dosa yang sangat besar, kalau ia masuk Islam dan bertaubat, apakah suamiku di ampuni?”

Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata

“Allah memaafkan semua yang terdahulu jika orang mau bertaubat, masuk Islam Taubat sudah tidak ada lagi dosa”.

Maka Istrinya pun menemui Suaminya di pantai. Berkata Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam

“Allah akan mengampuni semua yang Lalu kalau kau mau bertaubat dan masuk Islam”

Wahsyi berkata pada Istrinya:

“kamu tahu bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam tahu kamu istri saya?”

maka berkata Istrinya: “tidak ku sampaikan”

“katakan dulu, mustahil aku diampuni”

Maka Istrinya balik lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Ya Rasulullah, apakah betul semua dosa akan di ampuni??? suamiku ketakutan”

Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :

“sudah kusampaikan beberapa waktu yang lalu, Allah memaafkan apa-apa yang terdahulu”

Maka Istrinya berkata: “Ya Rasulullah, suamiku adalah Wahsyi yang telah membunuh pamanmu, merobek dadanya, mengeluarkan jantungnya, mencungkil kedua matanya, dan memotong bibir, hidung dan kedua telinganya”

Berubah wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau terdiam dan tidak menjawab, menunduk, Turunlah ayat :

“Katakan Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa, jangan berputus asa dari kasih sayang Allah, Allah mengampuni semua dosa”.

Rasul menyampaikannya kepada para Shahabat dan kepada Istrinya dan Istrinya menyampaikan kepada Suaminya datanglah Wahsyi masuk Islam, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata

“Kau Wahsyi yang telah membunuh pamanku? Hamzah bin Abdul Muthallib”

“Betul wahai Rasul, aku telah berbuat ini dan itu”

“Kumaafkan kesalahanmu. Namun satu hal, jangan perlihatkan wajahmu lagi di hadapanku setelah ini”

“Kenapa wahai Rasulullah, bukankah kau sudah memaafkan aku?”

“Aku sudah memaafkanmu, tapi kalau aku lihat wajahmu aku terbayang wajah Hamzah bin Abdul Muthallib yang rusak di hancurkan olehmu saat itu, aku teringat wajah Hamzah, makanya jangan muncul di hadapanku lagi”

Kisah ini diriwayatkan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Qadhi’iyad didalam kitabnya Asysyifa.

Jika kita pernah menyakiti seseorang lalu sudah mendapatkan maaf darinya maka jangan memaksanya untuk serta merta melupakan kesalahan kita. Karena melupakan itu butuh waktu.

Gunung Sindur, 25 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bun, Mohon maaf lahir dan batin

25 May
Balas

Sama-sama ya bun...Terima kasih banyak atas perhatiannya.

26 May
Balas



search

New Post