#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-67

Hape baru ditinggal beberapa jam pas dibuka pesan wa sudah ratusan. Pas dicek, kebanyakan pesan di grup. Scroll, Scroll grup wa satu persatu. Ada grup komplek, grup sekolah, grup alumni dan masih banyak lagi. Sebagian isi grup wa adalah postingan jualan.

Semenjak adanya pandemi COVID-19, banyak karyawan yang di rumahkan akhirnya mereka banting stir jadi pedagang. Semua harus kreatif agar supaya tetap aktif dan dapur bisa ngebul. Daripada ngutang sana sini lebih baik menjadi pedagang. Tak masalah untungnya masih recehan tapi disitu letak keberkahan.

Hampir semua kebutuhan di jual di grup, mulai dari nasi kuning, telor, daging, sabun, handuk, bawang, cabe dan lain sebagainya. Semua tinggal pesan dan diantar ke rumah tanpa ongkir lagi karena yang jual adalah tetangga. Tinggal japri, barang langsung diantar. Jangankan beli banyak, nasi goreng seporsi saja bisa delivery. Enak kan?

Untuk harga barang tidak jauh beda dengan supermarket. Kalaupun harganya lebih mahal sedikit itu tidak akan merugikan karena niat kita adalah membantu sesama. Yang paling penting dalam bertransaksi dengan tetangga adalah silaturahmi dan saling tolong menolong.

Semoga semua orang yang sedang berusaha, Allah berikan kemudahan dalam usahanya. Aamiin

Jangan lupa belanja di warung tetangga ya...

Gunung Sindur, 20 Juni 2020