PANTANG MUNDUR
#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-65
"Non, aku boleh ngga ke rumahmu?" Dia bertanya padaku. "mau ngapain?" aku menjawab agak ketus. "mau melamarmu". Ungkapnya penuh percaya diri. Aku menanggapinya santai saja karena kupikir dia sedang bercanda. Kami baru saja kenal sebulan. Jangankan bertunangan, dekat juga belum. Kami berdua mengajar dibawah instansi yang sama. Dia adalah pendatang baru tapi nyalinya lumayan juga, pikirku.
Dia sering memberiku perhatian lebih, sering mengirimiku sms dan akhirnya dia mengirimiku surat cinta. Aku pikir, belum mengenalnya jadi cintanya kutolak secara halus. "kita berteman saja dulu" kataku dalam surat itu. Setelah dia menerima suratku, dia menghilang. Temannya bilang dia sakit karena patah hati. Beberapa hari aku tak melihatnya aku jadi penasaran, apakah dia benar-benar sakit? Koq aku jadi khawatir dan merasa bersalah? Tiba-tiba sebuah pesan singkat kuterima, "tak mengapa kau menolakku karena aku tak meminta kepadamu tapi aku meminta kepada Yang Memilikimu".
Rupanya penolakan pertama tak membuatnya putus asa dan mundur. Ia tetap maju tanpa gentar. Terus memberiku perhatian meski tanpa balasan. Pada walanya aku cuek lama kelamaan akhirnya aku luluh juga. Aku merasa dia sepertinya sungguh-sungguh. Apa salahnya memberikannya kesempatan, pikirku. Setelah kupertimbangkan, aku putuskan untuk menerimanya menjadi calon imamku. Tinggal satu langkah lagi yang harus dilewati. Apakah ayahku merestui kami?
Gunung Sindur, 18 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga merestui bu..hehehe
Semoga saja