Arofah Berbisik

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Pd

Membumbui hati dengan kebahagiaan adalah harapan semua hati. Segala daya upaya dilakukan untuk menuju ke sana. Salah satunya adalah mama. Bagaimana aku bisa tahu? Hanya perubahan sikap saja yang kulihat. Senyum yang dulu pernah pelit diberikan mama, sekarang seperti ditaburkan begitu saja.

Paling aneh lagi kalau lihat mama bersenandung bahkan bernyanyi dengan suara agak falset-falset gitu. Entah judul lagunya mungkin belum diciptakan. Wkk...wkkk..lucu ya. Mungkin rasa orang kalau jatuh cinta seperti penyanyi ya? Di setiap tempat akan bernyanyi dan setiap orang dianggap penikmat musik.

Ijon juga pernah cerita katanya ada seorang laki-laki yang sepedanya nyungsep ke sawah gara-gara saat nyanyi matanya melek-merem. Dia tidak perhatikan kalau ada anggel atau polisi tidur yang melintang di depannya. Ha..ha...ha..aku tidak bisa menahan tawa membayangkan peristiwa itu.

Saat tertawaku sangat keras tiba-tiba mama muncul di hadapanku dan bertanya apa yang aku tertawakan. Spontan aku terdiam dan melihat Ijon yang menutup mulutnya dengan tangan sebelah kanannya. Tertawaku langsung meledak dan mama melotot ke arahku. Rasa ingin tahunya semakin tinggi.

Untuk menjaga perasaan mama aku ceritakan saja apa yang Ijon sampaikan. Cuma aku tidak mengatakan bahwa itu semua karena jatuh cinta. Nanti aku bisa dimarahi oleh mama. Dibilang anak kecil sok tahu urusan orang dewasa. Memangnya kenapa kalau aku tahu semua urusan orang tua?

Saat sinar matahari belum pas benar di atas kepala. Dari kejauhan aku melihat mobil merk ternama berhenti di depan rumah. Nampak dari kejauhan seorang lelaki separuh baya turun. Pakaiannya parlente. Bersih dan rapi. Untuk melengkapi penampilannya bertengger kopiah hitam.

Tanganku aku lambaikan ke Ijon yang sedang membersihkan meja belajarku. "Ijon, Ijon cepat ke mari!" Karena Ijon tidak perhatian dengan isyaratku, tangannya kutarik untuk mendekat ke jendela. ijon terbelalak melihat siapa lelaki di depan toko. Saat turun nampaknya dia sedang membetulkan kemejanya yang sudah rapi. Ini pasti tanda-tanda jatuh cinta. Aku berkesimpulan sekenanya.

#Bersambung#