Enge Rika Lilyana

Menuangkan ide dalam bentuk tulisan adalah mimpi awal bagi saya. Menghasilkan karya dalam bentuk buku adalah salah satu mimpi yang harus diwujudkan. Salah satu ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Arofah Berbisik Bagian 46

Arofah Berbisik

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Ps

Keadaan Mefa yang beda dibandingkan anak-anak seusianya membuat mama dan papa ekstra keras untuk menjaganya agar tidak terlalu lelah. Banyak kata jangan yang diberikan pafa Mefa. Untuk berjalan dia harus ditemani karena beberapa langkah saja sudah ngos-ngosan. Kukunya yang biru keunguan membuat orang berpikir dia memang tidak sehat.

Sekolah yang dimulai dari pagi adalah tanda keceriaan bagi anak-anak. Termasuk Mefa yang merasa satu-satunya tempat terbaik adalah sekolah. Namun dari kejauhan Mbok Tosan sudah menunggui takut kalau Mefa membutuhkan sesuatu. Dia sengaja mengikuti langkah Mefa agar aman dari banyak hal.

Bahkan yang lebih beda Mefa dibandingkan temannya adalah perlakuan guru-guru. Tak ada olahraga yang seharusnya menjadi kesenangan anak-anak karena bisa.bebas bermain. Khusus Mefa duduk saja tanpa harus berkeringat dan capek.

Pokok murid teristimewa. Untuk pelajaran lainnya Mefa tak perlu berpikir keras karena Mefa memang unggul. matematika pelajaran paling dia suka.Makanya Mefa banyak temannya karena selain pintar pelajaran dia juga tidak pelit membagi ilmunya

Mama dan papa memang tidak memanjakan namun karena kondisi Mefa saja yang butuh perhatian. Oh iya aku cerita Mefa namun lupa bahwa ada aku adiknya yang juga sekolah bersama Mefa. Kami satu kelas. Usia yang tak terpaut jauh membuat aku harus menjaga Mefa agar tidak terjadi sesuatu. Mefa yang lemah fisiknya membuat aktivitasnya tidak banyak. Orang-orang cenderung menganggap aku kakaknya karena aku yang lebih aktif dibandingkan Mefa.

Kehidupan yang indah aku alami bersama Mefa. Kalau yang lain bingung untuk mendapatkan uang saku. Aku dan Mefa bahkan berlebih. Namun satu hal yang aku lihat dari Mefa bisa aku jadikan pelajaran. Sebagian uang sakunya atau bahkan semuanya kerap diberikan pada teman-teman yang tidak punya uang jajan. Mefa memang makhluk ciptaan Tuhan paling baik. Meskipun dia tidak sama dengan yang lain namun selalu unggul dalam banyak hal.

Semua orang jika melihat aku dan Mefa pasti heran. Kenapa wajahku tidak ada mirip-miripnya? Kadang ada juga yang godain kakakku Mefa katanya Mefa anak penjual arang makanya hitam. Mefa pasti kecewa dan menangis. Aku membesarkan hatinya bahwa sesuatu yang dibicarakan orang jangan dimasukkan di bati.Bohong kalau anak penjual arang dberikan pada mama. Mefa tetap kakakku. Barulah Mefa bisa tenang.

Kalau ada yang bilang aku lebih pantas jadi kakak Mefa memang ada benarnya. Kalau hendak ke sekolah Mefa kadang masih digendong olehh Mbok Tosan. Alasannya karena Mefa dak kuat untuk ke sekolah. Dia lebih pasrah di gendongan Mbok Tosan daripada melangkah tapi nafasnya tersengal-sengal.Mefa yang semangatnya luar biasa namun fisik tetap tak memihaknya

#Bersambung#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun...

22 Sep
Balas

Sehat selalu bunda..terus berkarya dan salam literasi

22 Sep

Waow makin seru ceritanya, lanjut bu

22 Sep
Balas

Terima kasih banyak bunda motivator yang baik..sehat selalu inggih ibu..

22 Sep

Keren bunda,jago banget nulis cerbung

22 Sep
Balas

Terima kasih bunda say..sehat selalu ya agar terus berkarya

22 Sep



search

New Post