Menjalani kehidupan “Stay at Home” dan “Work From Home” sebagai upaya dalam mengikuti protokol kesehatan akibat pandemi covid-19 tidaklah menutup habis peluang bagi para guru penulis untuk mengikuti berbagai event spekta demi peningkatan profesionalisme dan kemampuan menulis.

Gencarnya perjuangan Sang CEO, Bapak Muhammad Ihsan dalam membidik dan menelusuri segala peluang bagi anggota Media Guru Indonesia untuk tetap melakukan up-grade terhadap kemampuannya, maka Webinar II adalah salah satu jawabannya.

Webinar II ini dilakukan pada hari Kamis, 30 April 2020 dengan tema “Berkarya di Tengah Corona”. Sekitar 300 peserta difasilitasi oleh Media GuruIndonesia bersama Indosat untuk mengikutinya.

Mengawali acara, Bapak Muhammad Ihsan bercerita tentang sekelumit sejarah berdirinya Media Guru Indonesia yang berkaitan erat dengan kebutuhan para guru untuk menulis tanpa dicederai oleh unsur plagiat dalam kenaikan pangkat. Kemudian, beliau juga menjelaskan bahwa 16 dari 22 pelatihan yang telah direncanakan macet karena situasi pandemi ini. Akhirnya Media Guru memang menghentikan seluruh pelatihan pelatihan yang telah direncanakan itu disebabkan bencana pandemi yang tengah kita hadapi.

Kemudian acara dilanjutkan oleh key note-speaker Bapak Hamid Muhammad, M. Sc., Ph. D.selaku Dirjen PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud. Ada tiga proyeksi yang beliau sampaikan berkenaan dengan WFH dalam menjalani masa pandemi yang melanda.

· Proyeksi optimis: dengan harapan wabah corona berakhir pada Juni 2020.

· Proyeksi pesimis : dengan estimasi wabah ini berakhir pada akhir September 2020.

· The worst case (situasi terburuk) : wabah berakhir pada akhir tahun 2020.

Proyeksi mana pun yang akan dihadapi, Belajar Dari Rumah adalah opsi yang harus dilakukan. Ini pulalah kesempatan baik bagi guru untuk menuliskan pengalamannya dalam bentuk Best Practice selama belajar jarak jauh. Demikian juga dengan guru-guru yang berada di daerah terpencil yang tak punya infra struktur apa pun, tulislah sesuatu yang menginspirasi, begitu beliau menandaskan pembicaraannya.

Sambutan yang disampaikan oleh Bapak Arief Mustain selaku Director & Chief Strategy & Innovation Officer PT Indosat Ooredoo, Tbk, mengajak para peserta untuk membentuk anak didik menjadi ‘talent digital’ yang meliputi area besarnya: connectivity, payments, digital skills, logistic and digital policy. Beliau juga mengulas tentang “artificial intelligence” yang dapat menggantikan profesi yang selama ini diduduki oleh manusia. Pemanfaatan waktu dan internet secara akurat akan dapat mencapai high skill. Dengan tidak berharap terlalu muluk-muluk, bagi Indonesia untuk mencapai medium skill saja sudah merupakan sesuatu yang melegakan.

Beliau juga memaparkan keunggulan dari negara lain seperti Tiongkok, Singapura, dan Bangladesh tentang artificial intelligent dan sepatutnyalah kita belajar dari negara-negara tersebut. Bayangkan, Bangladesh saja yang merupakan negara miskin dari Indonesia mampu menempati posisi ke-2 di dunia setelah India berkenaan dengan “talent digital” yang dimilikinya. Penduduknya telah siap menerima order apa pun dari seluruh penjuru dunia. Ijazah tak lagi menjadi alasan untuk menguasai bahasa coding dalam menangani bisnis yang luar biasa hebatnya. Betul-betul informasi yang membuat saya terkesima atas keunggulan IT yang mereka kuasai.

Kemudian, penampilan tiga narasumber lainnya dari kalangan guru penulis hebat, seperti Bapak Suhud Rois, Yudi Aryanto dan Irwanto mengisahkan kesuksesan mereka dalam berkarya. Ketiganya sangat menginspirasi sekali. Paparan dari masing-masingnya sangat membakar semangat para peserta untuk berkarya.

Demikianlah binarnya Webinar II Media guru Indonesia yang saya ikuti. Luar biasa, Alhamdulillah.

Batusangkar, 1 Mei 2020

#stayathome

#workfromhome

#keephealthy