Jumat pagi kala itu, 1 November 2019, tidak sengaja, jam istirahat pasca kegiatan pembelajaran jam ke 1-2 di 9B, penulis mampir ke ruang kelas 9A. ‘Sambang’ itu kata yang cocok. Maksudnya karena penulis adalah wali kelas 9A MTsN 1 Kota Surabaya. Menyatu bersama mereka, ada yang menikmati makan paginya, ada yang menghabiskan jajanan yang telah mereka beli dari koperasi siswa, maupun kantin sehat MTsN 1 Kota Surabaya, ada juga yang duduk-duduk memperbincangkan sesuatu.

Terdapat pemandangan menarik kala itu. Kebersamaan yang tak akan pernah terlupakan. Tidak hanya dalam berkomitmen untuk LULUS bareng dengan nilai yang terbaik, tidak hanya dalam proses pengerjaan kelas yang kondusif dengan berbagai penghargaan yang merupakan hasil jerih payah bersama, tetapi dalam menikmati waktu istirahat juga merupakan momen yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

Di saat siswa-siswi yang tergabung dalam POKJA UKS MTsN 1 Kota Surabaya menggelar aksi kampanye tumbler pasca pelaksanaan senam bersama di hari yang sama, ternyata sengaja atau tidak sengaja penulis melihat dan bertutur dalam hati, siswa-siswi kelas 9A ternyata juga siap dengan tumblernya di samping tepak makan, tempat makan mereka. Setelah penulis bertanya sejak kapan mereka membawa tumbler, ternyata tidak hanya di hari itu, tapi sudah menjadi kebiasaan tiap hari. Bahagia juga mendengarnya. Maksudnya tanpa ada perintah atau disuruh, mereka sudah melakukan hal yang baik atas inisiatif mereka sendiri.

Tumbler, ya kata itu yang saat ini sedang menjadi pembicaraan. Tumbler merupakan sebutan pengganti kata ‘botol’. Saat ini sedang marak dikampanyekan di setiap lembaga pendidikan tentang penggunaan tumbler, termasuk di MTsN 1 Kota Surabaya. Manfaat atau tujuan dilaksanakan kampanye tumbler salah satunya adalah untuk mengurangi sampah plastik. Gerakan atau kampanye ini juga ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan botol air minum (tumbler) agar terbebas dari penggunaan sedotan dan botol plastik sekali pakai agar tidak menambah sampah plastik. Sampah plastik adalah sampah yang proses penguraiannya sangat sulit sehingga bisa menimbulkan pencemaran.

Sebagai generasi milenial masa kini, penulis yakin bahwa seluruh siswa-siswi MTsN 1 Kota Surabaya, termasuk warga madrasah lainnya akan siap menjadi “Generasi Bijak Plastik” yang siap mendukung salah satu dari program pemerintah untuk menggunakan tumbler ketika mengonsumsi minum dibandingkan kemasan plastik beserta sedotannya. Bismillah, #MATSANESABISA#