Berbagi Kebahagiaan
Berbagi Kebahagiaan
Tantangan_menulis_hari_ke_173
Terinspirasi pada tulisan di aplikasi gojek pada saat memesan go car, berilah lebih pada pengemudi di masa pandemi. Hal itu menandakan gojek juga mengajak pada pelanggan untuk peduli pada sesama, terutama pada masa seperti ini, yang tentunya berdampak pada penghasilan pengemudinya. Ini sangat jelas terlihat di ibu kota, stasiun Gambir yang bisanya penuh orang baik kedatangan maupun keberangkatan, dalam tiga kali dinas luar ini, saya mengamati perubahan yang sangat drastis. Keramaian dan antrian penumpang sudah tidak tampak lagi. Bahkan hanya untuk mencari sarapan saja tidak semua restoran buka. Sungguh berpengaruh pada perekonomian secara nasional.
Saya juga melihat para poter yang hanya mondar-mandir karena tidak ada penumpang yang meminta untuk dibantu mengangkut barang bawaannya. Sungguh sangat prihatin pada mereka, apalagi harus hidup di ibu kota. Saat saya akan kembali ke daerah, saya dan teman saya lewat stasiun Gambir lagi. Bawaan kami sebenarnya tidak terlalu banyak, dan kami sanggup membawanya. Tapi ada poter yang menghampiri, seorang laki-laki tua yang kira-kira berumur 60 tahun lebih. Bapak tua itu menawarkan diri untuk membawakan barang kami, dan akhirnya kami mengiyakan, karena melihat bapak poter ini mungkin dari pagi juga belum mendapatkan penumpang yang menggunakan jasanya, dan kami tidak tega jika menolaknya.
Akhirnya bapak poter ini membawakan barang kami, dua tas kecil dan satu koper naik ke lantai dua stasiun Gambir. Kami izin untuk sholat Ashar dulu, dan Bapak itu menyampaikan sudah sholat ashar sejak pukul 15.00 WIB. Kami ditunggui agar sholat Ashar dulu, bapak poter izin minum kopi. Setelah kami selesai sholat ashar kami diantar lagi naik ke lantai tiga tempat kereta diberangkatkan. Kopinya ditaruh di tepi musholla karena harus membawakan tas kami, dan akhirnya teman saya yang membawakan gelas kopinya.
Saat kereta datang, Bapak itu langsung membawakan tas dan koper kami ke dalam kereta serta menaikkannya ke bagasi, kami sengaja memberikan jasa yang lebih pada Bapak tersebut karena sudah membantu kami. Tampak di raut wajahnya kebahagiaan, dan sambil berkaca-kaca, bapak tua ini mendoakan kami agar selalu sehat, selamat dalam perjalanan dan bapak tua itu berharap, suatu saat bisa bertemu lagi jika kami ke Jakarta. Sungguh kita tidak tahu kebutuhan orang, tidak seberapa apa yang kami berikan, tapi bisa memberikan kebahagiaan pada orang lain yang mungkin benar-benar membutuhkan saat itu. Dan itu juga akan kembali pada kita dengan mendapatkan doa-doa tulus dari pejuang keluarga seperti Bapak poter tua ini. Semoga kita bisa bertemu lagi bapak, dan pandemi ini segera berlalu seperti doa tulus dari Bapak saat itu. Aamin.
Rumahku, 27 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan inspiratif. Berbagi kebahagiaan. Aku juga berbagi kebahagiaan dengan membaca tulisan indah ini
Terima kasih Bunda, terima kasih atas kebahagiaan yang bunda berikan pada saya
Mantap luar biasa. Tulisan yang menginspirasi dan mengingatkan terima kasih Bu. Semoga tetap semangat, sehat selalu dan salam literasi
Terima kasih Bapak salam literasi
Sementara kebutuhan kita selalu bertambah dan usaha agak sedikit macet, keren Bu, salam sukses.
Benar Bunda terima kasih kunjungannya
Aamiin