enik kurniawati

Guru IPA di MTsN 2 Kota Kediri dan Guru Pembimbing KIR mulai tahun 2005 sampai sekarang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cuka dari Kulit Pisang, membawa kami ke Jakarta

Cuka dari Kulit Pisang, membawa kami ke Jakarta

Cuka dari Kulit Pisang, membawa kami ke Jakarta

Tantangan_gurusiana_hari_ke_9

Pisang merupakan jenis tanaman tropikal dan banyak tumbuh di Indonesia. Buah pisang juga digemari oleh masyarakat dari semua kalangan, karena harga yang terjangkau dan nilai gizinya yang tinggi. Limbah dari buah pisang yang berupa kulit biasanya hanya dibuang atau digunakan untuk pakan ternak. Dari pengamatan itulah Novia yang mungil mengajukan ide penelitian yang ke dua selepas pulang dari Jakarta tahun 2006. “Kayaknya anak ini memang kreatif” batin saya saat itu. Novia bukan dari kelas unggulan atau siswa yang secara akademik biasa-biasa saja, tetapi dia memiliki kreatifitas dan kepekaan terhadap lingkungan. Makanya dia mengajukan ide ingin memanfaatkan kulit pisang kepok yang melimpah di daerahnya untuk dijadikan cuka organik. Luar biasa kan idenya, anak kelas 2 MTs mau penelitian membuat cuka, saya gurunya harus memutar keras otak karena “basic” ilmu saya Biologi tapi harus bimbing penelitian kimia. Semoga berhasil ya Allah.

Saat itu tahun 2007, proses penelitian semua kami lakukan di laboratorium madrasah yang sederhana karena kebetulan semua alat pendukung proses penelitian ada semua. Satu perangkat alat titrasi sudah siap untuk menemani hari-hari kami di laboratorium. Novia kecil dengan telatennya mengikuti arahan saya untuk membuat cuka dan menguji kadar asam cukanya dengan titrasi asam basa sederhana. Titrasi merupakan cara analisis yang memungkinkan untuk mengukur konsentrasi suatu larutan. Anak kecil ini pendiam tapi jago juga dalam bereksperimen. Semoga usahamu diridhoi oleh Allah SWT. Setelah tahapan penelitian dilakukan dan ditulis menjadi karya tulis ilmiah, maka karya tersebut kami kirim untuk mengikuti LPIR tingkat SMP/SMA yang diadakan Depdiknas. Singkat cerita akhirnya datang undangan pemanggilan finalis LPIR dan ada nama Novia di antara 22 finalis. Alhamdulillah perjuangan kamu berhasil nak, kamu terlahir dari keluarga yang sederhana, tetapi prestasimu luar biasa.

Tibalah saatnya kami berangkat ke Jakarta, dan kali ini saya siap menjadi pendamping Novia. Kami berangkat dengan menggunakan moda transportasi Bis malam AKAP (antar kota antar propinsi). Sepanjang perjalanan Novia hanya diam membisu, entah apa yang dia pikirkan. Kami berangkat dari Kediri pukul 13.00 dan sampai Jakarta pukul 10.00 esok hari, perjalanan yang melelahkan. Kami sampai di Terminal Lebak bulus ( saat ini sudah tidak ada ya?) dan langsung menuju lokasi penginapan yang disediakan oleh panitia tepatnya di Wisma Handayani Ciputat. Ini kali pertama saya melihat dengan leluasa Ibu kota, langitnya yang tak pernah biru meskipun cuaca sedang cerah, tentu karena tingkat polusinya yang tinggi. Kegiatan kami selama final LPIR sangat padat, itu semua tertulis di jadwal yang kami terima, oleh karena itu kami berusaha memaksimalkan latihan presentasi di malam hari, dan kami memilih serambi masjid untuk latihan presentasi. Novia yang diam itu lantang juga lah saat presentasi. Ada hal yang saya ingat, anak ini belum mandiri, waktu bangun saya harus membangunkan ke kamarnya, waktu makan kadang harus dipaksa dan jika tidak mau makan maka saya harus menyuapinya. Saya sih tidak apa-apa,karena novia memang anak yang masih kecil dibanding peserta lainnya, dan mungkin di rumah orang tuanya memanjakannya. Kalau saya lebih menjaga psikologi anak saja, mungkin saja dia kangen orang tuanya , tetapi pandangan guru pembimbing lain seolah-olah menyalahkan Novia, dan menganggap kurang hormat pada gurunya. Ah...sudahlah, saya tak mengapa seperti ini, yang penting anak ini kuat mentalnya menghadapi 9 juri yang semua kompeten di bidangnya.

Pagi itu kami siap-siap berangkat ke tempat lomba tepatnya di Hotel Century yang dekat dengan GBK. Hotel berbintang lima yang setiap lantainya berkarpet tebal. Presentasi dilaksanakan secara terbuka di depan 9 juri, peserta serta pembimbingnya. Ya Allah saya yang membayangkan saja rasanya “mules” jika harus presentasi terbuka seperti ini. Satu persatu peserta gantian presentasi dan mendapatkan pertanyaan dari para juri, dan tibalah giliran Novia presentasi. Saya tidak sanggup melihat, maka saat dia presentasi saya memilih duduk di luar ruangan dan meminta tolong pada teman untuk memfoto novia saat preentasi. Saya dengar dari luar novia dapat presentasi dengan baik dan menjawab pertanyaan dengan lancar. Alhamdulilah akhirnya selesai, tetapi tiba-tiba Novia menghampiri saya dan menangis di pangkuan saya, menumpahkan segala yang dia rasakan dengan air mata. Pasti dia lega sudah menjalankan tugasnya untuk membawa nama madrasahnya di kancah nasional. ternyata selama ini diamnya karena ada beban itu, maklum pesertanya tidak hanya anak SMP tetapi juga SMA.. Ya ALLah saya juga ikut meneteskan air mata melihat Novia yang terguncang badannya karena tangisannya. “ Novi sudahlah nduk, serahkan hasilnya sama ALLah SWT, kamu sudah berusaha yang terbaik, dan sainganmu sangat banyak, tidak dipisahkan per bidang seperti tahun lalu’, kalimat itu yang akhirnya mampu meredakan tangisnya. Sekarang saatnya kami semua diajak “refreshing” oleh panitia, saya ingat waktu itu ada acara di Trans TV yang kami hadiri secara live, yaitu acara Empat Mata yang dipandu oleh Tukul Arwana, baguslah untuk refreshing anak-anak setelah berjuang. Acara yang lain cukup banyak, seperti pergi ke Ancol , kunjungan ke gedung DPR/MPR dan ini pengalaman yang luar biasa bagi saya saat itu.

Dan tibalah pengumuman, dan nama Novia tidak ada di salah satu pemenangnya, tapi Novia kecil sudah siap hatinya, dan tidak menangis lagi karena sudah ada kekuatan dalam hatinya bahwa hasil itu serahkan sama Allah SWT, kalau menang itu bonusnya, kalaupun belum berhasil yang penting sudah punya pengalaman yang belum tentu orang lain memilikinya di usia muda. Tetap semangat meraih prestasi, jangan menyerah karena kegagalan, karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

Salam literasi

Kediri, 14 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu enik

14 May
Balas

Terima kasih Bu Ima, saling junjung ya bu

14 May



search

New Post