#HGN2020

Tantangan_hari_ke_202

Pikiran dan anganku melayang jauh mengingat kembali guru-guruku yang menjadi inspirasiku. 30 tahun yang lalu aku masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah Sunan Gunung Jati Gurah Kediri. Madrasah yang sederhana bangunanya dan banyak ditumbuhi pohon kelapa di halamannya, membuat was-was jika sedang upacara, karena khawatir ada yang jatuh dari atas. 

Tapi madrasah ini memberikan banyak sekali kenangan, terutama dengan guru-guru yang luar biasa semangat mendidik kami. Satu-persatu kuingat guru-guru dan ingatanku terpaut pada sosok guru ilmu fiqih ku. Beliau adalah Pak Umar. Sosok guru yang bersahaja, mendidik dan mengajar kami dengan penuh dedikasi. Aku ingat betul bagaimana beliau mengajarkan ilmu waris (faroid) dengan membuat lembaran dari kertas sehingga aku dan murid lainnya bisa senang hati belajar ilmu faroid dan mudah dalam memahaminya. 

Pada saat menjelaskan pembagian waris selalu dengan mrdia lembaran kertas itu, dan pada zaman itu tidak banyak guru yang menggunakan media dalam mengajar. Jadi menurutku Pak Umar merupakan sosok guru yang inovatif dan inspiratif bagiku. Walhasil murid-muridnya sangat merindukan kehadiran guru Umar yang benar-benar sosok Umar Bakri seperti gambaran guru pada zaman dulu 

Beliau berangkat ke madrasah dengan menaiki sepeda tua, dan jarak antara rumah dan madrasah kurang lebih 10 Km dengan jalanan yang agak menanjak. Tapi sosok guru Umar tetap semangat mengabdi untuk mendidik dan mengajarkan ilmu agama pada murid-muridnya. Beliau tak kenal lelah meski harus menaiki sepeda untuk bertemu dengan murid-murid tercinta. Dan hari ini aku bahagia karena mendengar kabar beliau masih mengajar meskipun sudah pernah kena stroke. Sosok guru yayasan yang tetap semangat berjuang mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Tetap sehat Guruku, sosok Umar Bakri sesungguhnya. Semoga perjuanganmu digantikan oleh Allah SWT dengan syurgaNya kelak. Aamiin.

Rumahku, 25 November 2020