Bagaimana Wujudkan Generasi untuk Kejayaan Indonesia
Sabtu, 18 Januari 2020 kemarin saya diberi kesempatan menjadi juri lomba pidato tingkat SD MI. Perlombaan yang diadakan oleh MTsN 2 Kota Blitar ini peserta cukup banyak. Antusias siswa peserta dan pendamping juga luar biasa, rela menunggu dari pagi sampai sore hingga kejuaraan diumumkan.
Biasanya dalam perlombaan pidato, tema ditentukan oleh panitia, namun kali ini, peserta diberi kebebasan untuk menentukan tema sendiri. Keberagaman tema ini justru memberi nilai lebih bagi pendengarnya. Karena bisa mendapatkan pesan yang beragam pula.
Diantara tema-tema tersebut antara lain: Jalan Keberhasilan, Menuntut Ilmu, Berbakti kepada Orang Tua, Kesungguhan Kunci Kesuksesan, Generasi Milenial Pacasila, Pentingnya Membentuk Aklah, Bagaimana Hidup Bersih dan Sehat, Remaja harus Jauhi Narkoba, dan lain-lain. Meski yang menyampaikan anak-anak, namun pesan yang disampaikan sarat dengan makna kehidupa.
Berikut ini rangkuman beberapa pesan yang bisa saya tangkap selama proses penjurian, yang saya kemas untuk menjawab pertanyaan bagaimana mewujudkan generasi untuk kejayaan Indonesia?
Berbakti kepada Orang Tua
Di dalam ajaran agama Islam, Allah menempatkan orang tua sebagai amalan utama yang harus di lakukan oleh umatnya. Bahkan ridhanya Allah terletak pada ridhanya orang tua. Bila anak tidak berbakti kepada orang tua, maka Allah pun tidak akan meridhainya.
Diantara bentuk bakti kepada orang tua yaitu, senantiasa sopan dalam perkataan dan santun perilaku, tidak menyakiti hatinya, lebih mengutamakan orang tua daripada persoalan-persoalan dunia yang lain, senantiasa menghormati mereka, melayani semua kebutuhanya dengan penuh kasih sayang, patuhi nasihatnya dan jangan membantah dengan kata-kata kasar, jangan suka membohongi orang tua, dan seringlah bersilaturrahmi bila berjauhan.
Bila generasi muda indonesia mengamalkan berbakti kepada orang tua dengan sepenuhnya, sangat yakin akan terbentuk pemuda yang berkarakter madani.
Gaya Hidup Pacasilais
Menurut Wikipedia, Gaya Hidup (Bahasa Inggris: lifestyle) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, kebiasaan, dan lain-lain.
Para pejuang bangsa ini telah merumuskan pancasila sebagai gaya hidup yang wajib diamalkan dalam menjalankan kekholifahan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila telah mencakup semua sendi-sendi kehidupan. Bahkan nilai-nilai tersebut sama sekali tidak ada yang bertentangan agama manapun.
Namun, sayang sekali, di zaman milenial ini masih banyak para remaja yang hanya menjadikan pancasila hanya sebagai hafalan dan menjawab soal-soal ujian di sekolah. Masih banyak kita lihat dengan kehadiran internet justru menjadikan pemuda menjadi hedonis.
Gaya hidup hedonis merupaka suatu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme mengajarkan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Pola Hidup Sehat
Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Mengandung arti bahwa bila ingin produktif, menghasilkan banyak karya hanya bisa di capai dengan tubuh dan pikiran yang sehat. Sebaliknya, bila tubuh tidak sehat, maka akan menjadikan jiwa yang tidak stabil, gampang tersulut emosi dan mudah putus asa.
Untuk memperoleh tubuh yang sehat, harus memperhatikan pola hidup dan pola makanan yang di konsumsi. Diantaranya dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, rajin berolah raga, istirahat yang cukup, senantiasa menjaga kebersihan badan dan lingkungan, dan selalu berpikir positif.
Demikian rangkuman pesan saya, semoga bermanfaat. Yang jelas bangsa ini membutuhkan generasi yang sehat lahir dan batin. Semoga kita bisa mengantarkan anak-anak milenial ini menuju kejayaan Indonesia. Amin..
Blitar, 19 Januari 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar