Enik Rusmiati

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Membagi Waktu Belajar Saat PJJ
Sumber Ilustrasi, duniakaryawan.com

Cara Membagi Waktu Belajar Saat PJJ

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih saja menuai keluahan, baik orang tua, peserta didik maupun guru. Saya sering mendapat curahat hati wali siswa, tetangga dan teman, bahwa belajar dari rumah justru menjadikan anaknya sulit diarahkan. Gawai yang sedianya sebagai alat utama pembelajaran, mengirim tugas, justru disalah gunakan untuk bermain di media sosial. Siswa yang sebelumnya tidak kenal game online, sekarang menjadi kecanduan permainan berbentuk teknologi ini.

Selanjutnya bagi si anak, PJJ yang awalnya disambut dengan suka cita ini, karena menurutnya dengan belajar dari rumah bisa dilaksanakan dengan santai sambil rebahan. Nyatanya, menurut pengakuan beberapa anak didik saya, setelah sekian lama di rumah, membuatnya sulit memahami materi, gabut (tidak ada pekerjaan, kesepian, tidak punya teman), mager (malas gerak), dan yang lebih menyedihkan uang saku berhenti.

Senada yang disampaikan oleh orang tua dan peseta didik, guru pun mengalami kejenuhan yang tidak jauh berbeda. PJJ menjadikan waktu mengajar tidak ada batasnya. Bila sebelumnya, ketika tatap muka, guru bisa bekerja sesuai jadwal yang ditentukan sekolah, namun sekarang guru harus bersedia siap siaga selama 24 jam untuk menerima konsultasi siswa.

Keluhan lain tentang keterbatasan kuota dan sinyal harus bisa disikapi sebagai alasan yang bijak. Apalagi dengan latar belakang orang tua yang sangat sederhana dan berada di daerah yang jauh dari sinyal internet. Belum lagi bila ada siswa yang rendah respon, dan orang tua yang tidak peduli dengan keadaan anaknya. Maka guru harus mengadakan kunjungan untuk pembelajaran tatap muka.

Namun, apapun kesulitan yang harus dihadapi oleh orang tua, peserta didik, maupun guru, kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan. Kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan keluarga harus terus tetap terjalin demi kecerdasan anak bangsa dan karakter masa depan generasi Indonesia yang sehat dan bermartabat.

Salah satu penyebab kegalauan ini bersumber pada ketidaksiapan siswa melaksanakan PJJ. Pada artikel kali ini, saya akan membagikan bagaimana cara membagi waktu yang tepat secara islami bagi siswa. Namun bisa juga dimanfaatkan untuk orang tua dan guru dalam mengarahkan siswa menjadi manusia yang berkarakter mulia dan berprestasi.

Pukul 3 - 4 pagi: Waktu Terbaik untuk Berkomunikasi dengan Allah

Sepertiga malam merupakan waktu yang baik bagi seorang muslim untuk berkomunikasi dengan Allah dengan melaksanakan serangkaian ibadah salat dan zikir. Waktu yang tepat untuk mengadukan segala kegundahan dan harapan kapada Sang Pemilik Hidup ini. Salah satunya adalah mendirikan salat tahajud. Salah tahajud adalah salat sunnah muakad yang didirikan pada malam hari atau sepertiga malam.

Melalui salat dan zikir, kita bisa memohon apa pun yang diinginkan. Dan doa yang paling mustajab adalah doa pada sepertiga malam. Dari Abu Hurairah R.A, (H.R Muslim, Abu Daud, dan Ad-Tirmidzi), Rasulullah SAW bersabda: “Allah Tabaaraka wa ta’aalaa turun ke langit bumi pada sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni”

Janji Allah itu pasti. Berat memang, lagi enak-enak tidur nyenyak, harus bangun dan melakukan aktivitas, sementara orang lain juga sedang berselimut. Namun yakinlah rasa berat itu bila kita ingat akan imbalan yang Allah janjikan, akan terasa ringan. Bukankah tidak ada kesuksesan tanpa harus bersusah-payah dan bersakit-sakit?

Lakukan secara istikamah, rutin, baik kuantitas maupun kualitas. Insyaallah bila sudah menjadi kebiasaan, maka akan terasa ringan, seperti kita melaksanakan tugas sehari-hari.

Pukul 5 - 6 Pagi: Waktu untuk Membaca

Setelah salat subuh, jangan tidur lagi ya. Pagi hari merupakan waktu yang sangat baik untuk belajar, membaca buku materi pelajaran. Karena bangun tidur, otak belum mendapat rangsangan apa pun. Nah, kondisi yang masih fres inilah sangat baik untuk dimanfaatkan memahami kembali materi pelajaran dari guru atau materi yang akan disampaikan.

Pukul 6 - 7 pagi: Waktu Membantu Orang Tua atau Olah Raga

Selain salat dan menutut ilmu, membantu orang tua juga salah cara beribadah kepada Allah. Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua dan menolong orang lain. Salah satu cara menunjukkan bakti kita terhadap orang tua adalah dengan cara meringankan tugas-tugasnya. Karena ridanya Allah juga bergantung pada ridanya orang tua.

Bila setiap hari membuat hati orang tua kita bahagia, selain mendapat ketulusan ridanya, kita juga telah berbuat kebaikan yang sangat mulia di hadapan Allah. Kita juga telah memudahkan orang lain dalam kesulitan, suatu saat nanti, pasti Allah juga akan memudahkan semua urusan kita.

Pukul 7 Pagi - 2 Siang: Ikuti Pembelajaran dari Guru

Pembelajaran jarak jauh itu hanya cara melaksanakan proses pendidikan. Hakikatnya tetaplah kegiatan belajar mengajar, menyampaikan meteri sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jadi tidak selayaknya kalau peserta didik itu bersikap santai. Meskipun dengan rebahan harus tetap fokus dan konsentrasi saat mengikuti intruksi dari guru mata pelajaran.

Ikutilah jadwal pembelajaran yang telah dibagikan oleh sekolah, baik itu jadwal yang berhubungan dengan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Jangan menunda pekerjaan, karena hal itu justru akan menjadi beban. Menyelesaikan tugas sesuai jadwal merupakan bentuk tanggung jawab dan disiplin. Bila karakter ini bisa melekat pada diri peserta didik, maka prestasi akan mengikuti.

Bila tidak mempunyai gawai atau kuota, siswa bisa bergabung dengan teman terdekat. Bukan malah dijadilan alasan tidak mengerjakan intruksi dari guru. Bahkan bisa datang ke sekolah atau ke rumah guru untuk minta penjelasan tentang materi.

Pukul 2 - 3 Siang: Istirahat

Layaknya mesin, tubuh pun perlu jeda untuk istirahat. Setelah sekian waktu otak dan organ tubuh kita berpacu dengan aktivitas dan tugas-tugas rutin, agar tidak terjadi kelelahan maka perlu diredamkan. Karena tubuh tentu memiliki batasnya tersendiri. Jika memaksa tubuh terus bekerja dan berpikir, maka hal itu akan membawa keburukan bagi kesehatan.

Untuk itu sangat pengting memperhatikan sinyal tubuh kita agar jangan sampai melampui batas. Istirahat yang paling baik adalah tidur. Namun bila tidak ingin tidur bisa dilakukan aktivitas yang bisa menghibur diri, seperti melihat hal-hal yang menyenangkan atau bercanda dengan teman.

Pukul 3 – 6 Sore: Saatnya Memenuhi Kebutuhan Diri Sendiri

Selain kepentingan tugas-tugas sekolah, pasti kita punya rencana untuk kebutuhan pribadi. Pukul 3 sampai 6 sore, gunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti mandi, ibadah, atau belanja keperluan pribadi. Ketika punya kepentingan dengan teman, agendakan pada waktu ini.

Pukul 6 – 8 Malam: Saat Meningkatkan Ketakwaan Kepada Allah

Agama memerintahakan umat Islam untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. karena keimanan dan ketakwaan itui adalah golongan orang yang selamat dan sukses dunia dan akhirat. Sesuai Firman Allah, “dan kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka yang bertakwa” (Q.S. Fushilat:18)

Waktu ini sangat baik untuk aktivitas kegiatan meningkatkan ilmu agama, seperti membaca Al Quran, mengikuti forum pengajian, belajar kitab di lemabaga diniyah dan lain-lain.

Pukul 8 – 9 Malam: Saat untuk Santai

Pada saat ini tubuh sudah mulai lelah dan mulai muncul rasa kantuk. Ketika otak dan tubuh sudah mulai over dosis, saatnya untuk bersantai. Kegiatan pada waktu ini bisa dipilih yang tidak memfrosir otak untuk berpikir tegang. Menonton adegan yang lucu atau membaca hiburan adalah pilihan yang tepat untuk meredakan penat setelah seharian beraktivitas.

Pukul 9 Malam – 3 Pagi: Saatnya Tidur

Setelah seharian berpacu dalam kegiatan rutin, maka tubuh butuh istirahat total, yaitu dengan tidur. Usahakan tidur yang cukup, antara 7-8 jam. Agar esok hari tubuh kita bisa mendapatkan Kesehatan dan energi yang maksimal untuk melanjutkan rutinitas sehari-hari.

Demikian tip mengatur waktu yang bisa diterapkan selama pembelajaran jarak jauh. Waktu merupakan karunia yang berharga yang Allah berikan kepada manusia. Bila kita mampu mengelola waktu dengan baik, tentu akan bisa mengurangi stres yang menimpa hidup kita. Maka hargailah waktu dengan memanfaatkan hal-hal yang baik.

11 November 2020

Enik Rusmiati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post