Enik Rusmiati

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cara Perlakukan Anak 'Istimewa'

Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang ingin menerima takdir hidup tidak bahagia, menjadi ejekan, menjadi bahan bullying, topik gunjingan atau pun keadaan kekurangan. Bila takdir bisa dipesan, maka semua orang pasti akan memesan garis hidup yang menyenangkan, penampilan yang sempurna dan suasana hati yang tak pernah dari permasalahan.

Begitu juga dengan nasib yang harus disandang oleh salah satu siswa saya ini. Saya yakin dia juga tidak ingin menjadi anak yang setiap hari harus menjadi topik hangat karena kenakalan dan kebandelanya. Dia juga tidak ingin terlahir dari bapak dan ibu yang hidupnya harus terpisah. Pun bukan inginnya pula kalau saat ini ia harus hidup dengan neneknya yang sudah sangat renta.

Sebagai orang dewasa seringkali ketika melihat anak yang kerap melanggar tata tertib, berkata kasar, bersikap tidak sopan, suka njahilin temanya, pembangkang, gampang marah dan melawan ketika diberi nasihat, langsung memvonis bahwa ia anak nakal yang harus dihukum. Memang benar setiap pelanggaran harus menanggung risiko sebuah hukuman, namun alangkah arifnya bila sebelum menghukumnya kita perlakukan dengan hati dingin.

Perlakukan Sebagai Sahabat

Anak yang selalu melanggar aturan sebenarnya sedang membutuhkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya dengan caranya sendiri. Hanya saja kita seringkali salah mengartikannya. Sejatinya anak seperti ini membutuhkan orang-orang yang mau mendengarkan keluhannya dan menjadi tumpuhan curahan hatinya.

Makanya, menghadapi anak "istimewa" seperti ini, akan lebih bijak bila kita bisa menjadi sahabatnya. Posisi seorang sahabat akan memudahkan kita mengetahui latar belakang dan harapanya. Dengan menjadi sahabat, si anak akan lebih terbuka menyampaikan kesulitanya.

Memposisikan orang dewasa bisa menjadi sahabat si anak, juga tidak mudah. Kita tidak bisa langsung meminta anak menganggap bahwa kita akan menjadi sahabat yang baik. Namun kita bisa memulainya lebih dulu dengan menceritakan pribadi kita kepada anak. Kita bisa cerita tentang masa remaja, ketika pertama kali jatuh cinta atau ketika dicintai lawan jenis.

Setelah mendapat pengakuan sebagai sahabat, kita akan lebih mudah membawa anak kepada hal-hal baik, akan lebih mudah mengubah dari kebiasaan buruknya.

Stop Memberi Lebel Buruk

Setiap orang dengan kondisi seburuk apa pun, pasti tidak ingin di katakan buruk. Begitu juga dengan anak yang sering melakukan hal-hal buruk, sudah bisa dipastikan pasti sakit hati atau marah bila dikatakan sebagai anak nakal.

Lebel buruk kepadanya tidak hanya menimbulkan suasana hati anak menjadi lebih galau, namun itu juga merupakan doa tidak baik buat si anak. Lebel buruk juga bisa menjadikan si anak semakin tambah buruk, karena menurutnya itulah yang diinginkan orang-orang di sekitarnya.

Meski keadaan tidak sebaik yang kita inginkan, namun pemberian angka baik dan pujian kepada si anak jauh lebih baik bila kita bisa selalu sematkan dalam setiap panggilan kesehariannys. Selain itu merupakan permohonan doa kita kepada Allah, tentu akan bisa buat si anak lebih bangga dan percaya diri. Bila kepercayaan diri sudah di temukan, sejatinya dia telah mulai menemukan siapa dirinya itu.

Selalu Tunjukkan Sikap yang Manis dan Lembut

Memang tidak mudah bersikap manis dan berkata lembut kepada orang yang telah berbuat tidak baik. Rasanya memang pingin marah dan ingin menghalaunya. Namun seberapa besar pun kemarahan kita, itu tidak akan mengubah pribadi seseorang menjadi lebih baik.

Justru sikap manis dan perkataan lembut kita akan membuat si anak akan tersentuh hatinya. Bila hatinya sudah bisa lebih sensitif, ini akan memudahkan orang dewasa untuk memberi petuah dan nasihat baik.

Anak "istimewa" juga hamba Tuhan, mari kita perlakukan mereka dengan istimewa juga. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Blitar, 16 Januari

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post