Sepenggal Harapan
Kau selalu katakan, bahwa aku harus menghitung petuahmu, mengejanya dan mengucapkannya dengan benar. Aku harus pandai membuka halaman-halaman buku yang selalu kau tulis.
Waktu memang harus dijalani, seperti putaran pedati yang bergulir bersama pahitnya masa. Karena memang tidak ada satupun sekat yang bisa mengikat pekat hidup ini. Namun, aku tak mungkin mengukir gulir-gulir itu tanpa pedulimu.
Sekali kupinta, tatap inginku dengan mata hati dan jiwamu. Pasti dalam teduhmu ada bening cinta yang mampu membasuh gelisah. Pasti dalam sejukmu ada mata air penghapus dahaga.
Sekali kupinta, datang dan dampingi bahuku, yang mulai pegal karena beban hidup mulai mengganjal. Karena dalam lembut telapakmu pasti kurasakan kelapangan hati nan sucii.
Terimakasih guruku, dalam restumu ku rindu Ridho-Nya
Blitar, 15 Januari 2020
Sepenggal harap dari siswa yang tersirat di lembar tugas,
"Bu guru...mohon dampingi saya, sampai saya benar-benar mengerti arti hidup ini, karena restu ibu adalah ridho dari Allah"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar