Tak Ingin Lagi Menulis tentang Hujan
#TantanganGurusiana
Hari ke-46
Aku Tak Ingin Lagi Menulis tentang Hujan
Sebenarnya aku sudah tidak ingin lagi menulis tentang hujan.
Ingin aku menagkhiri setiap kosa kata yang bertanya tentang gerimis.
Karena dalam ritmisnya aku selalu teringat tentang dua jiwa yang bernyanyi dalam sunyi
Tiba-tiba harus berpamit meninggalkan gelak rupa.
Senja itu, ketika awan hitam bergelantung pada petala langit.
Teriakan singgasana cakrawala membuncah amarahnya, menghempas lepas hingga kandas.
Murka pada semua peristiwa alam, mencabik dan melempar belukar
Menelan, hingga ranting dan dahan tak lagi bergeming.
Seketika hujan tak mampu lagi mengepakkan sayap-sayapnya.
Dupa-dupa dan pujian tunduk pada skenario alam.
Hujan tetap bersekutu dengan sembilu, menghujah pada ulu yang berhenti pada pilu.
Hujan tak lagi menjadi kidung merdu pada cerita pohon perdu
Hujan sore ini, benar-benar membuat rasaku mengharu biru
Dan janjiku aku tak kan lagi menulis tentang hujan
Biarkan aku bersembunyi dalam sunyi dan hening
Untuk sejenak melupakan irama hujan
Blitar, 29 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren lanjutkan buk. Semoga bisa sampai 90 hari