Terapkan 2 x 2 Jam Membaca Raih Juara I Debat Wawasan Kebangsaan
Benar sekali ungkapan yang disampaikan oleh Stephen J. Spignesi, dalam bukunya “Enam Langkah Cepat Menjadi Penulis Andal”, bahwa yang membedakan anda hari ini dengan lima tahun yang akan datang adalah buku-buku yang anda baca. Teks bacaan itulah yang akan mengantarkan pilihan hidup anda, mau jadi ulama, dokter, arsitek, negarawan atau pengusaha. Kalau anda tidak pernah membaca, maka anda tidak akan pernah menjadi siapa-siapa.
Melalui membaca ini pula, yang mengantarkan tiga siswa MTsN 2 Blitar ini mampu mengharumkan nama madrasahnya di SMKN 1 Nglegok Kabupaten Blitar, sebagai juara I dalam lomba Debat Wawasan Kebangsaan tingkat SMP/MTs. Usaha tidak akan menghianati hasil, perolehan juara ini tidak dilakukan dengan santai atau sambil ‘nongkrong’ di depan televisi. Namun anak-anak berbakat ini sebelum perlombaan berlangsung sudah menyiapkan dengan kesungguhan, pengorbanan dan siap meninggalkan zona nyamannya bermain dengan teman-temannya.
Setelah mendapat informasi tentang perlombaan debat wawasan kebangsaan, saya dan guru PPKn segera mencari dan menyeleksi siswa. Pertanyaan pertama yang kami ajukan pada siswa adalah siapkah membaca dua jam sekali duduk? Namun untuk target juara I, harus dua kali lipatnya dalam 24 jam. Akhirnya, terbentukanya tiga siswa yang solid dan siap melaksanakan komitmen.
Setiap hari, tim yang terdiri atas Desy Nurhaliza (9 B), M. Shidiqul Fajryan (7 A) dan Hana Nikmatul Rizki (7 A) ini membaca di ruang yang telah kami siapkan, jauh dari keramaian. Waktu membaca bebas, asal dua jam sekali duduk. Materi 9 pilar kebangsaan baik berupa buku maupun dari internet telah kami siapkan. Sedangkan pada malam hari, kami sudah buatkan grup whatsapp yang fungsinya untuk mengirim materi terbaru dan memantau kegiatan membaca tim.
Sedangkan untuk melatih rasa percaya diri tim, kami bawa mereka ke kelas yang bukan kelasnya untuk latihan berdebat setiap dua hari sekali. Ternyata cara ini cukup ampuh untuk merangsang kemampuan membacanya. Karena bila tidak bisa menjawab pertanyaan dari siswa lain, maka akan membuat rasa malunya meningkat.
Kebiasaan membaca 4 - 6 jam dalam 24 jam ini memberikan bekal materi yang cukup tentang kebangsaan. Makanya ketika memberi argumen mereka bisa sangat lancar dan tidak grogi. Pada babak penyisihan mendapat bagian oposisi tentang “Pancasila merupakan satu-satunya akar masalah di Indonesia yang mengalami keterpurukan”. Dengan sangat jelas Desy Nurhaliza menyampaikan sanggahannya bahwa Pancasila bukan akar masalah, malah justru sebagai pengurai masalah, ia jelaskan dengan gamblang tentang bagaimana butir-butir Pancasila.
Pada babak semi final, masih mendapat bagian oposisi “Konstitusi dijadikan hukum tertinggi suatu negara”. Kali ini M. Shidiqul Fajryan menyanggah pendapat afirmasi yang berpendapat bahwa adanya Pancasila membantu UUD 1945. Pancasilan bukan membantu, bukan mendukung, akan tetapi Pancasila mendasari, menjiwai dan menjadi sumber dari UUD 1945 itu sendiri.
Selanjutnya pada babak final, tim MTsN 2 Blitar ini mendapat bagian afirmasi “Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia”. Pada babak terpenting ini mereka kompak dan saling memberi argument dari pihak oposisi. Meski pihak oposisi kuat dengan argumennya bahwa bangsa kita belum merdeka, tapi masih dijajah bangsa lain dari segi budaya, ekonomi dan teknologi. Namun tim tetap bisa berargumen bahwa semua itu masih banyak yang kita ambil manfaatnya, dengan memberikan logika dan data, maka bukan penjajahan namanya.
Kepiawaian tim dalam mengemukakan argumennya ini diperoleh dari membaca. Karena yang membedakan mereka dua minggu sebelum perlombaan dan setelah perlombaan adalah buku-buku dan teks bacaan yang mereka baca. Membacalah yang mengantarkan mereka memboyong trofi dan uang pembinaan. Semangat membaca!

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah bu guru cantikkkk...
Keren nih .juara ya