Enik Sudarwati

Guru Fisika di MA AL MANAR Kab. Nganjuk. Penulis buku "FISIKA dalam Tafsir Kehidupan" dan "Ferris Wheel". Untuk korespondensi, sila mengunjungi Facebook Enik S...

Selengkapnya
Navigasi Web

HAPPY BIRTHDAY

Ruangan berbentuk balok ini didesain dengan gaya minimalis. Terlalu minimalis. Semua yang ada di dalam ruangan ini berwarna putih. Tiga sisi dinding, lantai, langit-langit, tirai yang menutupi dinding kaca, bahkan semua perabotannya pun berwarna putih. Yang dimaksud perabotan dalam ruangan ini hanyalah sebuah sofa dan meja yang diletakkan tepat di tengah-tengah ruangan. Sudah, itu saja. Tak satu pun elemen estetika terpajang. Lampu-lampu putih tertanam di langit-langit hanya berfungsi untuk penerangan. Tak sedikit pun ditujukan untuk memberi kesan keindahan. Begitu terang tapi tak menyilaukan.

Dua sosok memasuki ruangan secara beriringan. Masing-masing membawa gelas kaca bertangkai yang berisi air. Keduanya mengambil posisi duduk di ujung-ujung sofa. Wajah mereka tenang, tak menunjukkan ekspresi ketegangan. Mereka adalah Esti dan Ensu.

“Jadi, kau sudah siap, Ensu?”

Esti membuka percakapan setelah cukup membasahi tenggorokannya dengan air beberapa sisipan. Ditatapnya sosok di sebelahnya itu dan menunggu konfirmasi. Ensu meneguk air dari gelasnya dan pelan meletakkannya di atas meja. Kepalanya disandarkan senyaman mungkin pada sofa. Senyuman tipis menghiasi bibirnya.

“Ayo kita lakukan sekarang.”

Ensu mengkonfirmasi kesiapannya. Dia sudah mengambil keputusan dan sangat sadar terhadap segala akibat yang akan dia terima. Bendera ‘start’ sudah dikibarkan, tak ada lagi kesempatan untuk menariknya kembali.

“Baiklah. Yang perlu kau lakukan hanyalah jujur. Lakukan dengan tulus, tak ada paksaan, tak ada tekanan. Dan pastikan tak akan ada penyesalan. Kau yakin?”

Sekali lagi Esti memastikan bahwa Ensu memang benar-benar siap untuk melakukannya. Tak ada respon apapun dari Ensu. Esti mengartikan diamnya Ensu adalah tanda keyakinan.

“Baiklah. Hari ini, Kamis tanggal 13 Juni 2019 pukul 22.02 WIB, aku Esti, akan memberimu beberapa pertanyaan, dan kau Ensu, harus menjawabnya dengan jujur.”

“Pertama. Terhitung sejak 14 Juni 2018 sampai hari ini, apa saja yang telah kau pelajari?”

“Dalam rentang 365 hari itu aku telah belajar ribuan hal. Setiap kejadian memaksaku untuk belajar menerima, menganalisis, mengeksplorasi ide dan pemikiran, mempertimbangkan segala kemungkinan, sampai menyimpulkannya dalam bentuk sikap dan tindakan, bertanggung jawab terhadapnya. Apapun kejadiannya. Ada puluhan kesempatan mempelajari hal baru, baik yang hanya sekali pakai maupun hal penting yang akan dipergunakan dalam jangka waktu beberapa lama, misalnya ARD – Aplikasi Rapor Digital. Belajar menulis buku. Dan satu hal yang tidak pernah selesai kupelajari. Diriku sendiri. Pikiranku. Perasaanku. Ragaku. Jiwaku. Belum selesai kupelajari diriku.”

“Seberapa besar tekanan yang kau alami?”

“Entahlah. Setiap peristiwa membawa tekanan tersendiri. Kecil atau besar, tekanan itu tetap harus diatasi. Peristiwa yang menyangkut orang banyak, tekanannya akan ditanggung oleh sebanyak orang yang terlibat. Kita hanya harus saling menguatkan. Tapi peristiwa yang hanya melibatkan diri pribadi maka harus diatasi sendiri. Bagaimanapun cara mengatasinya. Kalau perlu menangis sekali waktu, maka tak ada salahnya menangis. Kalau kau lihat aku saat ini masih ‘utuh’ maka itu artinya aku masih dimampukan untuk menanggung semua tekanan. Sebesar atau seberat apapun tekanannya.”

“Ya, kelihatannya kau baik-baik saja. You’re doing great. Tapi apa hal-hal yang bisa membuatmu tersenyum?”

“Pencapaianku, prestasi siswaku, senyum keluargaku, canda teman-temanku, senyum orang-orang yang terbantu dengan hadirku. Semua itu bisa membuatku tersenyum bahagia. Kebodohanku, kegagalanku melakukan sesuatu bisa membuatku tersenyum lesu.”

“Bagaimana perasaanmu?”

“Baik. Jawaban yang klise, bukan? Tapi mungkin itulah rangkuman dari semua perasaanku selama setahun ini. Sebenarnya ada banyak rasa. Senang, bahagia, sedih, kecewa. Semuanya bercampur dengan komposisi yang menghasilkan rasa ‘aku baik-baik saja’.”

“Bagaimana perasaan orang-orang lain di sekitarmu atas dirimu?”

“Aku tak yakin. Aku tak bisa mengendalikannya. Mungkin ada kalanya mereka bahagia dan senang terhadapku. Tapi mungkin juga ada masanya mereka marah, benci, kecewa atas apa adanya diriku. Tapi semoga rasa senang dan bahagia mereka lebih besar dari pada rasa yang sebaliknya.”

“Apa saja hal-hal yang kamu syukuri dalam masa setahun ini?”

“Semuanya. Keluargaku. Teman-temanku. Siswa-siswiku. Pekerjaanku. Rejekiku. Tidur nyenyakku. Hidupku. Bangun tidurku. Kesempatan berbagi dan bermanfaat bagi orang lain. Kesempatan mempelajari ilmu-ilmu baru. Semuanya. Tak bisa kuhitung satu-satu. Aku bersyukur atas nikmat iman Islamku.”

“Besok, apa yang bisa kau lakukan dengan lebih baik?”

“Semua harus dilakukan lebih baik. Sebagai individu, sebagai anggota keluarga, sebagai warga masyarakat, sebagai makhluk dan hamba Tuhan. Semuanya harus diperbaiki.”

“Baiklah, sebentar lagi hari berganti tanggal. Selamat Ulang Tahun. Semoga Allah memberhahimu.”

“Aamiin Ya Rabbal Alamiin.”

Perlahan Esti dan Ensu terurai seperti pecah menjadi milyaran gliter beterbangan memenuhi ruangan dan kemudian tersedot kembali ke satu titik, mewujud ke dalam sosok Enik Sudarwati. Ya, benar. Percakapan Esti dan Ensu adalah percakapan yang terjadi dalam diri seorang Enik Sudarwati. Dalam ruang batinnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Muhasabah diri dalam happy birthday. Sukses selalu dan barakallahu fiik

14 Jun
Balas

Terima kasih banyak, Ibu.

14 Jun



search

New Post