Eni Kusumawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
A Huwa Huwa?  Naam, Huwa Huwa

A Huwa Huwa? Naam, Huwa Huwa

“Apakah dia adalah dia?”

“Ya, dia adalah dia”

Demikian arti dari pertanyaan judul di atas. Ini adalah kutipan percakapan Huyay bin Akhtab dengan saudaranya yang bernama Yasir. Huyay adalah pimpinan Yahudi Bani Nadhir. Sukunya pernah mengkhianati perjanjian damai dengan Nabi Muhammad. Dialah yang hendak membunuh Nabi Muhammad dengan menimpakan benda berat. Sukunya pula yang pernah memprovokasi agar Yahudi Quraidzah berkhianat ketika Madinah dikepung pasukan Ahzab.

Siapakah ‘dia’ yang sedang mereka bicarakan itu? Dia adalah Nabi Muhammad. Yasir bertanya kepada orang yang tepat untuk ditanya tentang Nabi Muhammad. Mengapa? Karena Huyay adalah orang yang tahu dan mengakui bahwa Muhammad adalah nabi yang dijanjikan di dalam Taurat dan Injil. Na’am huwa huwa! Ya, dia adalah dia, Muhammad SAW

Lalu Yasir bertanya lagi, “Perasaan apa yang ada dihatimu?”

Huyay menjawab, “Aku akan tetap memusuhinya selama hidupku.”

Hingga menuju akhir hidupnya dia masih berkata, “Demi Allah, aku tak akan pernah menyesal atas perbuatanku memusuhimu”.

Perhatikanlah! Ini adalah contoh salah seorang yang tergolong maghduub atau orang yang yang dimurkai (lihat Qs. Al-Fathihah: 7 Ghairil maghduubi alayhim). Mereka adalah orang yang mengetahui perkara yang benar tapi mereka mengingkarinya… Naudzhubillah!

Maka kita berlindung dari peran-peran seperti Huyay ini. Ihdinashshiraatal Muataqiim, tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Jalan yang menyampaikan kami kepada tujuan dan pertolongan untuk tetap istiqomah di jalan ini setelah kami mengetahuinya.

Sayyid Quthb berkata didalam tafsirnya yang berjudul Fii dzilali Al-Qur’an, ma’rifah dan istiqomah, keduanya merupakan hidayah Allah, pemeliharaan-Nya, dan Rahmat-Nya. Ini semua adalah buah akidah dan keyakinan bahwa hanya Allah-lah yang dapat memberikan pertolongan. Pertolongan Allah ini seharusnya yang menjadi hal yang pertama kali diminta oleh orang-orang mukmin. Jadi, hidayah menuju jalan yang lurus adalah kebahagiaan tak terkira di dunia dan di akhirat.

A huwa huwa?

Na’am huwa huwa

Maka katakanlah:

Sami’naa wa atho’naa

Kami dengar dan kami taat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post