Eni Kusumawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Herbarium Panggang

Herbarium Panggang

Waktu pengumpulan science project dua minggu lagi, tapi aku belum menyiapkan apa pun. Aku bingung. Aku tidak tahu harus memulai darimana. Ah, nanti Mami pasti bantu.

“Science project kali ini sengaja Ibu menyuruh kalian membuat herbarium di rumah karena memang pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama.” Kata Bu Eni mengingatkan kembali.

“Walaupun di rumah, Ibu berharap kalian mengerjakan secara mandiri. Ibu yakin kalian bisa. Ikutilah langkah-langkah pada modul yang telah ibu beri dua pekan lalu.” Jelas Bu Eni lagi.

“Bil, bagaimana herbariummu? Tanya Nisa teman sebangkuku. Aku cuma nyengir kuda, malu. Aku belum melakukan apa-apa padahal waktu terus berjalan.

“Memang kamu dah sampai mana?” tanyaku. “Baru tahap pengeringan Bil, tinggal disusun ke dalam berdasarkan tulang daunnya, diberi nama lalu ditempel. Semoga cuaca cerah, sesekali kan harus dijemur di panas matahari supaya tidak berjamur” Jelas Nisa. Ah, masih lama kok, masih ada dua minggu lagi” pikirku.

Setiap akhir tema di sekolah kami mengadakan project. Siswa kelas empat diberi tugas untuk menyelesaikan herbarium di rumah. Ibu Eni, guru sains menugaskan kami untuk mengumpukan 20 daun dengan aneka tulang daun yang dimilikinya. Contohnya daun sirih mempunyai tulang daun melengkung, daun jagung sejajar, daun rambutan menyirip dan daun papaya menjari. Daun tersebut kemudian diletakkan di dalam buku lalu diberi pemberat (buku tebal). Agar tidak berjamur, Ibu Eni menyarankan agar daun-daun tersebut diangin-anginkan.

Untuk project yang memakan waktu seperti itu biasanya Mami selalu membantu aku untuk menyelasaikannya. Tapi sekarang? Mami sibuk ke luar kota, ada tugas kantor katanya. Ehm, aku tunggu-tunggu Mami tidak juga mencarikan daun untukku. Padahal, Senin 24 Oktober herbarium harus siap untuk dibawa dan dipresentasikan.

Jumat, 14 Oktober 2022

“Abila, cepat letakkan daun-daun ini di dalam kamus Bahasa Inggris itu!” Kata Mami sambil bergegas naik mobil, siap meluncur ke Bandung. “Mami pergi dulu ya sayang. Ayo dong mandiri. Mami kan sudah carikan daun-daun yang kamu minta, selanjutnya kamu yang kerjakan ya! Mami baru pulang minggu siang.” Sambung Mami.

Ya, Ok ntar aku yang kerjakan Mi” , teriakku dari kamar. Istirahat sebentar belum membuatku puas melepas lelah. Sore ini harus aku susun daun-daun itu di tumpukan kamus tebal agar cepat mengering. “Tujuh, delapan, sembilan… wah, Mami hanya mencarikannya sembilan. Padahal 20 yang harus dikoleksi. Mana tulang daunnya menyirip semua lagi…kataku.”

“Ya, Mamimu kan ga tahu Bil, yang sekolah kan kamu!” Sahut Papi dari ruang makan.

Terpaksa aku pergi ke rumah Bu Dian yang berada di sebelah rumah untuk meminta beberapa helai lagi.

Kamis, 20 Oktober 2022

“Bagaimana Bil herbariummu?” Tanya Bu Eni. “Siap Bu, pokoknya tanggal 26 tinggal presentasi deh.” Jawabku dengan suka cita. Eh… tapi kan herbariumku sudah lima hari ini tidak kutengok-tengok. Apa kabarnya nya daun-daun itu?” bisikku dalam hati.

Sepulang sekolah aku pun langsung bergegas menuju tumpukan kamus di sisi lemari belajar. Apa yang terjadi? Ternyata daun-daun itu berjamur, karena lembab dan menghitam. “Mami…. Bagaimana nih herbariumku, kok pada jamuran gini?” teriakku memanggil Mami, walaupun ku tahu Mami belum pulang.

“Ok, mumpung masih siang dan cuaca bagus, aku jemur saja di luar. Mudah-mudahan hasilnya membaik.” Katakku sambil membesarkan hati.

Tiba-tiba Papi membangunkan tidurku, “Abila, daun-daun kamu beterbangan, coba lihat itu di luar!.” Aaahh , tidak… kemana daun-daunku semua?” teriakku panik. Aku menangis sejadinya, sedih, galau dan tak habis pikir kenapa aku tadi tertidur. Sekarang apa yang harus kuperbuat?

“Sudahlah Abila, ayo Papi bantu, kita ulang semuanya.” Kata Papi menenangkanku.

“Tapi hari Senin sudah harus dikumpul Pi,” kataku kebingungan.

“Sekarang kita cari lagi saja daunya. ” Kata Papiku ingin menolong.

Nggak usah Pi, kali ini aku saja yang cari daun dan menyelesaikan semuanya.” Jawabku penuh harap aku bisa menyelesaikannya tepat waktu.

Minggu, 23 Oktober 2022

“Wah, herbariumku masih hijau begini… Apa yang bisa aku presentasikan Senin besok?

Aha… aku punya ide.” Aku keluarkan seluruh daun koleksiku yang masih hijau itu. Kutata di dalam oven. Nyalakan sebentar, beberapa detik. Ting! Siap untuk diangkat.

Bentuknya memang kaku dan agak ringkih. Lem, dan beri nama daun dan jenis tulangnya.

Senin, 24 Oktober 2022

Duh herbarium Nisa rapi dan indah sekali. . Sedangkan aku… glek air liur ini terasa berat kutelan. Apa yang terjadi nanti?. Baru saja berpikir sejenak, Bu Eni sudah memanggil namaku untuk presentasi di depan kelas, maklumlah absen pertama.

“Teman-teman. Ini herbariumku.” Aku buka plastik hitamnya, sayup-sayup tercium aroma daun panggang. Bu Eni memperhatikanku dengan seksama. “Aku beri judul herbarium panggang, karena proses pembuatannya terpaksa melalui proses pemanggangan.” Anak-anak pun mulai bersuara riuh-rendah. Ada yang tertawa ada pula yang bertanya keheranan, mengapa kok jadinya herbarium panggang?

“Tolong anak-anak perhatikan dulu temanmu!” kata Bu Eni menenangkan teman-teman. Satu-persatu aku jelaskan proses pembuatan herbarium panggang karena kelalaianku. Mendengar penjelasanku, Bu Eni tersenyum, “Wah, Abila kreatif , tapi lain kali sesuai langkah-langkah yang telah Bu Eni berikan ya.” Walaupun tidak sesuai yang diharapkan Bu Eni, tapi beliau tetap menghargai usahaku untuk tidak putus asa setelah mengalami kegagalan. Selain itu Bu Eni berpesan agar aku dapat mengerjakan jauh-jauh hari.

Hmm… lain kali aku tidak akan menunda-nunda pekerjaan lagi dan bekerja dengan lebih mandiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi

01 Nov
Balas

Terima kaksih, salam literasi Pak.

03 Nov

mantap ulasannya

02 Nov
Balas

Mohon bimbingannya, Bunda

03 Nov

Keren Bu Eni, salam sukses ya Bu

01 Nov
Balas

Mohon bimbingannya, Bunda

03 Nov

Ada pesan moral di balik cerita. Keren Bunda mengajak anak untuk mandiri.

01 Nov
Balas

Terima kasih, mohon bimbingannya Bunda

03 Nov

Terimakasih Bapak dan Ibu, mohon bimbingannya

03 Nov
Balas



search

New Post