
Awas Copet
#TantanganGurusiana365
#HariKe291
Pentigraf
Awas Copet
Eni Meiniar
Siang itu Bu Setia pulang dari rumah temannya melewati jalan utama. Sebelum berbelok ke arah rumahnya dia melihat ada mobil yang menjual buah-buahan parkir di sudut jalan. Melihat buah mangga yang masih segar terbit seleranya untuk membeli beberapa kilo. Perlahan ia memarkir mobilnya. Begitu ia turun dan berjalan kaki menyeberang jalan ke arah mobil yang menjual buah-buahan di seberang jalan. Begitu ia menyeberang jalan, tiba-tiba ada yang menarik dompetnya. Sekilas ia melihat dua orang berboncengan naik sepeda motor dengan secepat kilat meninggalkan Bu Setia yang masih melongo di seberang jalan.
Sadar dirinya baru saja dicopet. Ia malu untuk berteriak karena pencopetnya sudah tidak kelihatan lagi. Kejadian yang begitu cepat terjadi sampai-sampai tidak ada yang menyadari kejadian itu. Sebenarnya isi dompetnya hanya ada satu lembar uang seratus ribu dan ada kartu anggota mediaguru.id. Ia ingat kartu ini tadi ia perlihatkan kepada temannya saat berbincang-bincang tentang tantangan menulis yang ia ikuti beberapa bulan ini. Untungnya kunci mobil ia kantongi dan tasnya ditinggal di mobil. Waktu keluar dari mobil tadi ia hanya mengambil dompet yang ia ingat ada uang seratus ribu di dalamnya.
Bu Setia tak jadi beli mangga. Ia langsung pulang ke rumah. Ia menceritakan kejadian di jalan tadi kepada suaminya di teras rumah. Belum selesai ia bercerita, tiba-tiba ada motor berhenti di depan rumahnya. Ia melihat seseorang turun dari motor sambil memegang dompet. “Maaf saya tidak tahu kalau Ibu guru Setia, ini saya kembalikan dompet Ibu.” Bu Setia hapal betul suara anak itu walaupun ia menyembunyikan wajahnya dibalik masker dan kacamatanya. Ia ingat siswa kesayangannya beberapa tahun yang lalu yang selalu ia puji kepintaran dan kejujurannya. Ternyata siswa itu masih pintar, saat membuka dompet menemukan satu kartu bewarna orange kecoklatan yang bertulis nama gurunya lengkap dengan alamatnya. Masih jujur langsung mengembalikan dompet itu dengan utuh dan meminta maaf atas tingkahnya. Mario, mengapa kau menjadi copet,Nak?
Bengkulu, 3 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terharu dengan kejujuran murid ibu, semoga ia menjadi anak sholeh dan tidak menjadi pencopet lagi. Kasihan yaaa
Makasih Bu Yayah.
Pentigraf keren bunda. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan pentigraf. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Makasih apresiasinya Pak. Insya Allah masih semangat.
Aku terharu dengan kejujurannya, sehat dan sukses selalu bucantik
Makasih apresiasinya Bu Elvina.
Wow twistnya menggigit bun. Barokallah
Makasih Bu Win.
Wah keren sekali pentigrafnya Bu. Sukses selalu dan salam literasi
Makasih apresiasinya Pak.
Semoga setelah kejadian itu Mario bisa jera.
Semoga saja...
Ya Allah miris generasi sekarang ya.
Keadaan dan waktu yang mengubahnya.
Duhh ternyata siswa nya ibu guru Setia... Untung saja dikembalikan dompet bu guru... Keren kisahnya ibu cantik.... Salam santun dan sukses selalu buat ibu cantik
Makasih apresiasinya Bu Trisna.
Wah keren sekali pentigrafnya Bu. Sukses selalu dan salam literasi.
Makasih Bu.
Sdh lm sy follow ternyta bu. Kerasnya hidup mbuatnya melkukan hal buruk
Oya, makasih say ...
Sdh lm sy follow ternyta bu. Kerasnya hidup mbuatnya melkukan hal buruk
Makasih Bu Deswanti.
Alhamdulillah. Ibu masih menjadi anggota MGI..ha..ha..ha. semoga Mario juga nantinya jadi penulis
Alhamdulillah. Kartu itu yang jadi penunjuk jalan, hehehe.....Makasih Pak Yus.
Astagfirullah... semoga segera sadar, keren bunda ceritanya
Makasih Bu.
Semoga Mario kembali ke jalan yang benar
Semoga ...
Dah saya follow balik ya Bun
Makasih say ...
Semoga setelah peristiwa ini bisa berubah menjadi baik dan tidak menjadi pencopet lagi ..aamiin
Aamiin.