Sekelumit Malam
Tantangan Hari Ke 4
Sekelumit Malam
Eni Meiniar
Ada embun jatuh di beranda mengendap diantara kenangan
yang masih menyimpan rinai masa ketika gigil menerpa
Letih meniti rintik rinai, menunggu harap
mengurai derai
menancap gejolak hasrat, rintik melebat
terkurung geliatku tersekat
Ah, dingin nampaknya lebih bergairah
Ketika menatap nanar langkah menjauh
Nyala meredup dan kaupun lesap
Tanyaku memutar, secepat itukah berpendar?
Menatapmu ku dalam rasa
Heningmu adakah keberpulangan petualang
aral rintang
kelebat duka, suka, ria, canda
mengulang-ulang?
Rautmu tak terpaut
bagaimana kubisa melukismu setelah ini?
Terlalu banyak tanya tentang tualang
hingga tak ada lagi sisa, seolah waktu yang terjejak
hanya berupa satu sajak pendek
Mengeja malam semakin tenggelam
mengasah pena itu yang kita punya
Bengkulu, 4 Januari 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar