Selengkung Sabit Senyummu Berpendar
Tantangan hari ke 6
Selengkung Sabit Senyummu Berpendar
Eni Meiniar
Tentangmu tak habis aksara merelung jiwa semua terpaut di sini
Dentuman semakin nyata merebak tentangmu tak habis lukis
Bauran warna cipta nuansa mengingatmu, sungguh perih merebak
Ketika duka tersapa di kerimbunan menguak
Tak sanggup pilih, andai saja tanggap sendiri-sendiri
Kenang terbentang antara rindu dan gebu menggelora
Saatnya melukis kisah tentangmu di ujung warsa merona merah
Selengkung sabit senyummu berpendar
Ada getar merebak, kita mengalun nyanyian kanak-kanak
Lekat setipis sinar menyelinap di dedaunan sehangat itu nuansa terjalin
Tangan tak rengkuh sensasi rasa yang terasa sepi berjarak
Siapa bujuk rajuk terpapar, sepi lintasan menuju ujung
Tak sesiapa, sendiri meramu tanpa tabib
Seberkas cahaya sisipkan dirintihan munajat perekat talian jiwa
Menunggu seperti dedaunan disapa bayu semilirnya sayup-sayup sampai
Menunggu seperti dedaunan disapa warna hijaunya butiran embun bergayut
Menunggu seperti dedaunan disapa sepi kerontangnya memendap lara
Menunggu seperti dedaunan disapa hujan basahnya gigilkan rindu
Menunggu seperti dedaunan disapa genta dentingnya menyusup ke kisi jiwa
Rejang Lebong, 6 Januari 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar