Eni Meiniar

Guru di SMKN 6 Rejang Lebong. Bengkulu. Lahir tanggal 6 Mei 1967. Menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Bengkulu tahun 2015 (Pendidikan Bahasa ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siapakah Pejuang Literasi?
Foto berbagi dari Media guru Indonesia.

Siapakah Pejuang Literasi?

#LombaAgustus2020

Siapakah Pejuang Literasi?

Eni Meiniar, M.Pd.

Guru SMKN 6 Rejang Lebong. Bengkulu

 

        Istilah literasi secara etimologis berasal dari Bahasa latin, ‘literatus’ yang bermakna orang yang belajar. Literasi selalu dihubungkan dengan membaca dan menulis. Literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca; kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan kecakapan hidup. Menurut Wikipedia, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Dari pengertian literasi di atas dapat kita simpulkan bahwa literasi merupakan suatu kemampuan individu yang tidak hanya  melibatkan aktivitas baca tulis saja melainkan dapat menggunakan potensi serta keterampilan dalam menyerap informasi secara efektif.

          Siapakah pejuang literasi? Pertanyaan ini akan muncul saat kita berusaha untuk memahami enam literasi dasar; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan. Jawabannya tidak perlu kita jauh-jauh mencarinya. Jawabannya sudah terpatri di hati kita masing-masing. Ya, kita adalah pejuang literasi sejati. Bagaimana kita bisa lepas dari kegiatan berliterasi sedangkan kita setiap hari berkiprah dan larut di dalamnya?

             Literasi baca tulis, setiap hari kita lakukan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali.  membaca doa bangun tidur, melihat jam dinding, menulis daftar belanjaan. Memulai aktivitas dengan baca tulis, berjuang agar dipahami sebagai kemampuan berkomunikasi sosial dalam masyarakat sehingga mahir berwacana untuk mencapai tujuan. Literasi numerasi juga menghiasi kehidupan sehari-hari kita. Bagaimana kecakapan kita menggunakan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk menyelesaikan  masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Literasi sains juga merupakan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi finansial adalah bagaimana kita mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko yang berhubungan dengan keuangan agar dapat membuat keputusan efektif mengarah ke proses peningkatan diri dalam mengelola sumber daya keuangan. Literasi digital juga merupakan proses kemampuan individu untuk mengakses, menggunakan teknologi digital secara berkemanfaatan. Literasi budaya dan kewargaan, bagaimana kemampuan individu bersikap terhadap lingkungan sosialnya, memahami hak dan kewajiban sehingga mampu bersikap bijaksana dalam memahami keberagaman budaya nasional di negeri kita tercinta ini.

             Mengapa kita menjadi pejuang literasi? Kita perlu  merefleksi diri, apakah kita sudah berpartisifasi? Sejauh mana kita mengembangkan potensi untuk dapat berpartisifasi dalam masyarakat? Bagaimana literasi menjadi kecakapan hidup yang menjadikan kita manusia berfungsi maksimal di masyarakat? Sudahkah kita menanamkan nilai-nilai positif sebagai upaya aktualisasi diri melalui interpretasi dalam kegiatan membangun makna kehidupan? Jawabannya ada di kisi hati kita yang terdalam, sebab kebermaknaan kita tercermin dari giat kita sehari-hari.

              Kita adalah pejuang literasi. Mari kita beraktivitas dalam giat literasi edukatif, transfer of knowledge. Selalu meng-upgrade kualitas literasi individu. Sehingga bertumbuhkembangnya literasi yang berdaya guna untuk mewujudkan masyarakat literat yang berbudaya. Semua ini akan terwujud jika kita mulai dari diri kita sendiri, tularkan virus kebermaknaan melalui pejuang literasi yang menggunakan potensi serta keterampilan dalam berbagai konteks untuk berpartisipasi aktif di masyarakat.

 

Bengkulu, 10 Agustus 2020

       

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga sukses Bu. Keren sekali tulisannya. Salam literasi

11 Aug
Balas

Makasih Pak.

11 Aug

Semoga lolos tulisannya. Semangat.

10 Aug
Balas

Aamiin.

11 Aug

Keren bu Eni, sangat menginspirasi dan menarik.. Sukses selalu ibu cantik.. Semoga menag.. Salam santun

11 Aug
Balas

Alhamdulillah. Aamiin.

11 Aug

Keren bun. Sangat menginspirasi sekali. Salam sukses.

10 Aug
Balas

Makasih.

11 Aug

Mantab Bun, semoga sukses lombanya. Salam literasi, sukses selalu.

11 Aug
Balas

Makasih Pak.

11 Aug

Menarik ceritanya bu, sangat bermanfaat

11 Aug
Balas

Makasih Bu.

11 Aug

Keren......sukses selalu

11 Aug
Balas

Makasih Bu.

11 Aug

Mantap buk, sejatinya kita semua adalah pejuang literasi uang harus selalu mengupgrade kemampuan kita dalam upaya mengaktualisasi diri, sukses selalu bu

11 Aug
Balas

Makasih.

11 Aug



search

New Post