Eni Meiniar

Guru di SMKN 6 Rejang Lebong. Bengkulu. Lahir tanggal 6 Mei 1967. Menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Bengkulu tahun 2015 (Pendidikan Bahasa ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tangisan Tanda Kasih Guru

Tangisan Tanda Kasih Guru

#TantanganGurusiana365

#HariKe324

#LombaDesember2020

Tangisan Tanda Kasih Guru

Oleh: Eni Meiniar guru di SMKN 6 Rejang Lebong

Masih lekat diingatan saat itu di tahun 80-an ketika saya telah mendaftarkan diri untuk ikut seleksi masuk SMA favorit di Bengkulu. Dua orang guru semasa saya di Sekolah Dasar yang kukenal betul menyerahkan kartu nomor seleksi masuk SPGN Bengkulu. “Tolong ikut seleksi ini karena kami yakin jatidiri seorang guru tercermin di jiwa Nanda.” Saya dihadapkan ke pilihan yang sangat berat. Melanjutkan ke SMA favorit atau ke Sekolah Pendidikan Guru sesuai permintaan Beliau berdua.

Beliau berdua menangis sambil memeluk saya sekuat-kuatnya. Tangisan di sini bukanlah simbol kelemahan. Ini adalah sensor hati yang teruji melalui sensitivitas rasa. Tangisan guru kelas semasa Sekolah Dasar ini menjadi power keyakinanku dalam melangkah. Ketika saya dinyatakan lulus masuk SMA favorit dan lulus juga masuk Sekolah Pendidikan Guru, saya tetapkan pilihan melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru. Rasa empati mengalir deras di waktu yang bersamaan seorang teman SMP memohon sambil memelukku karena dia lulus cadangan di SMA favorit, ia sangat membutuhkan nomor ujian SMA yang tidak saya manfaatkan. Bulir airmata mengembang di sudut matanya yang berbinar. Akhir-akhir ini saya tahu kalau teman saya waktu SMP juga menjadi seorang guru di SMA favorit itu.

Tiga tahun saya selesaikan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru. Bimbingan dan semangat dari Beliau berdua membuat saya bisa mempersembahkan semangat membuncah untuk segera mengabdi menjadi guru. Di sisi lain saya pun punya keinginan untuk melanjutkan kuliah di Universitas. Kali ini tangis kembali pecah saat Ibu guru semasa Sekolah Dasar itu menyerahkan satu bentuk cincin seberat 5 gram untuk dijual agar saya segera mendaftar ikut seleksi ujian masuk perguruan tinggi. Satu pesan Beliau, pilihlah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Saat wisuda, saya tempatkan Beliau berdua di kursi terdepan. Ini bukti cinta kasihku. Pelukan erat dan tepukan halus di pundak membuat mata ini berkaca. Betapa besar asa yang Beliau tautkan di relung jiwa ini. Tanpa pamrih tanpa harap balasan. Virus kebermaknaan yang ditularkan menyebar. Saya terbentuk menjadi seorang guru di masa kini meneruskan teladan Beliau berdua. Betapa getaran suka kembali tercipta kala saya menyampaikan maksud hati seseorang ingin menyuntingku. Tangisan bahagia kembali bergema saat tahu pilihanku juga seorang guru.

Seiring waktu berlalu. Saya tunaikan janji untuk selalu menjenguk Beliau setiap waktu liburan tiba. Janji untuk menghadirkan Beliau berdua saat wisuda anak pertama kami nanti tak terwujud. Allah telah memanggil orang yang paling berjasa membentuk jiwa saya. Seorang guru yang menjadi teladan, tanda kasih yang ditularkan tanpa henti. Guru sekaligus sosok Ayah yang tiada henti berdoa untuk kesuksesan anak-anaknya.

Saat wisuda anak pertama, saya dengan segala kerendahan hati mengajak ibu guru saya sewaktu di Sekolah Dasar. Dari Bengkulu terbang ke Jakarta kemudian melanjutkan perjalanan ke Sentul menghadiri acara wisuda di gedung SICC (Sentul International Convention Centre). Gedung megah dengan kapasitas 12.000 orang yang dihadiri orangtua dari seluruh penjuru Indonesia yang waktu itu dihadiri oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. “Anda adalah masa depan Republik Indonesia, jalankan amanat dengan Merah Putih dan Negara kesatuan republik Indonesia di dada. Di mana pun Anda ditempatkan, itu adalah tugas negara yang sangat mulia. Jalankan tugas itu dengan penuh kebanggaan dan dengan integritas yang tidak dapat diperjualbelikan.” Kata-kata semangat dari seorang Sri Mulyani mampu membuat seisi gedung hanyut dalam keharuan. Bulir bening menetes, mengalir hingga hangatnya terasa penuhi pipi. Tepukan halus di pundakku dari guru semasa di Sekolah Dasar menenangkan jiwa yang bergetar. “Menangislah, tak usah berkata-kata, hal seperti inilah yang Ibu rasakan saat kamu wisuda.”

Kini usia Ibu guru sewaktu di Sekolah Dasar telah mencapai angka 85 tahun tepat tanggal 17 Agustus 2020. Beliau adalah orangtua kandungku. Saya memaknai di setiap tangisan tanda kasih guru melukis jiwa.

Bengkulu, 6 Desember 2020

BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

Penulis bernama Eni Meiniar, M. Pd. Lahir di Kota Agung Bengkulu Utara, 06 Mei 1967. Sekarang menjadi guru di SMK Negeri 6 Rejang Lebong Bengkulu.

Karya Eni Meiniar yang telah diterbitkan di buku antologi puisi bersama adalah: Jalan Setapak Kita dalam Kata, April 2012, Penerbit Nulis Buku. Com. http//w.w.w.nulisbuku.com. Senyawa Kata kita. Antologi Puisi 64 Penyair Komunitas Titah Pena Hamba, Februari 2012, Penerbit Wahana Jaya Abadi Bandung. Fiksi 140. Kumpulan Fiksimini . Juni 2012. Penerbit KKK (kosakatakita) Jakarta. Negeriku dalam Puisi. Januari 2013. Penerbit Indie Book Carnier Yogyakarta. Puisi 2,7. Apresiasi dan Kolaborasi. Oktober 2013. Penerbit Bengkel Publisher. Januari 2014 menerbitkan puisi tunggal memuat 200 puisi. Biar Kusapa dalam Rasa. Penerbit Meta Kata. Malang. Lentera Sastra II Antologi Puisi Lima Negara (Indonesia, Brunai Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand) September 2014. Penerbit Sembilan Mutiara Publishing. Komunitas Puisikan Bait Kata Suara. Antara Bengkulu dan Perth. Antologi Cerpen Guru SMA, SMK, MA Provinsi Bengkulu, penerbit Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu. Desember 2015. Kolaborasi Rasa. Antologi Puisi Guru SMA/SMK Provinsi Bengkulu. Penerbit Soega Publishing. Januari 2016. Bidadari Bermata Jeli. Antologi Cerpen Guru SMA/SMK Provinsi Bengkulu. Penerbit Soega Publishing. September 2016. Kursi Piti dan Mutasi. Antologi Puisi 70 Penyair. Februari 2017. Penerbit Oksana Publishing. Seputih Kembang Kopi Semerah stroberi. Antologi Puisi Kabupaten Rejang lebong. Maret 2017. Penerbit Soega Bojonegoro. Lelaki Pemuja Senja. Antologi cerpen. Penerbit Oksana Publishing. 2018. Antologi Puisi Bulan Tabot, penerbit CV.RinMedia. Agustus 2019. Antologi Cerpen Anak. Robi dan Robotik, penerbit CV.Kanaka Media. November 2019. Ikona Korona 2020. Antologi Puisi, penerbit LovRinz Publishing.Cirebon. Mei 2020. Antologi Cerpen. Persimpangan Takdir. Penerbit CV. Kanaka Media. Juli 2020. Kumpulan Puisi Tunggal Antumbra, penerbit Kanaka Media, 1 September 2020.

Alamat sekarang. Jalan Al-Muttaqin no 154 Rw 12 Rt 04. Talang Ulu Curup Timur Rejang Lebong Bengkulu. Email: [email protected]. Facebook: Eni Meiniar. WA: 081273992923. Akun Gurusiana: enimeiniar.gurusiana.id.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

06 Dec
Balas

Makasih Pak. Doakan masuk buku ya Pak.

06 Dec

Mantul tulisannya. Eni tidak nulis lagi khusus utk tantangan? Klo saya biasonyo dua buah.

06 Dec
Balas

Idak say...

06 Dec



search

New Post