Era baru, sekarang kita benar-benar telah menghadapi zaman yang telah berubah yang terkenal dengan sebutan Revolusi Industri 4.0. Secara sederhana ditandai dengan perbahan secara besar-besaran di bidang tekhnologi. Manusia menggantungkan hamper seluruh kegiatannya pada tekhnologi. Gawai gadget tak bisa dipungkiri.gadget is number one. Bagun tidur sampai akan tidur lagi gadget selalu dipegang. Segala informasi bisa didapatkan melalui perangkat kecil ini. Bahkan saking pentingnya gadget bagi pengunanya ada yang mengatakan lebih baik tidak membawa uang dari pada tidak membawa Gadget. Bagi pelajar lebih baik tidak jajan dari pada tidak bisa membeli kuota. Sungguh luar biasa. Dalam waktu singkat Gadget telah mengambil setiap sendi kehidupan manusia.

Jika dulu Gadget hanya dipegang orang dewasa. Di Era Revolusi Industri 4.0 ini, demam gadget melanda seluruh generasi. Dari Orang tua sampai balita sekalipun akan gelisah jika sebentar saja tak memegang Gadget.

Lalu bagimana ? Apakah kita bisa menolak revoulisi industri ini. Contohnya melarang anak-anak menggunakan gadget?. Tentu tidak mungkin menentang arus. Manusia diciptakan dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Melakukan adaptasi terhadap perngaruh revolusi industry tujuannya agar bisa tetap mempertahankan eksistensi diri di tengah terjangan arus tekhnologi. Adaptasi dilakukan dengan tetap memegang teguh prinsip dan tujuan hidup. Bahwa manusi diciptakan sebagai khalifah yang pada akhirnya akan kembali ke kehidupan abadi dengan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya di dunia.

Hal inilah yang harus kita tanamkan dalam diri anak. Adaptasi menghadapi era revolusi industry 4.0 tanpa melupkan tujuan akhir kehidupan manusia. Mencapai kemenangan di dunia dan akhirat. Karakter iniliah yang harus terpatri kuat dalam hati sanubari anak. Apabila keyakinan ini mengakar kuat, maka mau zaman berubah seperti apapun. Mereka akan siap menyongsong kemenangan hidup di dunia dan akhirat. Generasi tangguh yang tidak hany mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tapi mampu mempertahankan eksistensi dan jati diri yang akan membawa pada kebahagiaan sejati.

Sebagia guru yang mengemban tugas penggerak perubahan sekaligus pembentuk watak dan kepribadian bangsa. dalam hal ini seorang guru harus melaksanakan tugasnya secara optimum. Nasib bangsa ini tergantung pada generasi emas yang sekarang masih berada di bangku sekolah. Oleh karena itu kita tidak boleh mengangap tentang hal ini. Usaha sungguh-sungguh bisa kita lakukan dari hal yang paling sederhana. Memberikan layanan pendidikan berupa pembelajaran efektif yang bisa membentuk pribadi yang berkarakter tangguh dan siap beradaptasi, berkarya dan beronovasi di era Revolusi Industri 4.0. Generasi tangguh yang tidak akan hanyut oleh derasnya arus revolusi.

Jika anak sekarang suka dengan gadget. Kita sebagai guru bisa memanfaatkan rasa sukanya tersebut untuk melakukan pembelajaran yang menarik. Jika kita amati anak-anak ketika menonton video di youtube terlihat sangat asyik, bahkan ketika dipanggil terkadang tidak mendengar saking asyiknya. Efeknya tidak hanya di situ. Jika mereka menyaksikan film heroic, maka setelah berhenti menonton dalam dunia nyata pengaruhnya semakin terlihat. Anak akan mulai melakukan aksi-aksi seperti yang terlihat di video yang ditontonnya.

Sebenarnya hal ini adalah peluang bagi kita. Ternyata sebuah nilai akan lebih efektif jika disisipkan dalam film/video. Anak akan langsung menyerap dan mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Oleh karena itu, jika pemelajaran di kelas bisa dilakukan dengan memanfaatkan konten youtube. Why not ?. Tapi tetap pada koridor terbimbing. Vidio yang kita cari dan tayangkan juga sudah kita pelajari lebih dulu muatan dan nilai karakter yang terkandung didalamnya.