Eni Siti Nurhayati

Assalamualaikum Wr.Wb. Tak kenal maka tak sayang, Perkenalkan, sekuntum bunga senja dari ujung timur Jawa Timur menyapa. Sudah sangatlah terlambat tuk ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerpen ke-8 NOSTALGIA MASA SD IBU (Tantangan Menulis 60 Hari Gurusiana) 40

Nostalgia Masa SD Ibu

***

Yuhuiii, tepat truk pertama lewat di pertigaan depan sekolahku, kuangkat rokku dan kuberlari untuk memanjat bak truk . Sekuat tenaga kutarik bilahan tebu yang terpegang pertama, yang tidak terlalu rapat susunannya..satu, kulempar ke Umi yang berlari mengikuti laju truk. Dua…, hingga …

.........

Tiap kali musim panen tebu, truk-truk berjalan beriringan melewati sekolahku. Ya, truk bermuatan tebu yang membawanya dari desa sebelah, Desa Cakru tepatnya, menuju ke pabrik Gula Semboro. Entah disengaja ataukah sudah jadwalnya, tiap pukul setengah sepuluh, saat istirahat sekolah, truk-truk itu bisa dipastikan lewat.

Tahu kan, sekolahku berada tepat di sebelah utara pertigaan desa. Ada tugu besar di tengah pertigaan. Pertigaan itu membagi jalan di depan sekolahku menjadi tiga arah. Utara, barat, dan selatan. Nah, truk pengangkut tebu itu datang dari arah selatan, menikung di pertigaan depan sekolah, lalu melaju ke utara menuju jalan raya.

Bisa dipastikan ketika melewati pertigaan truk itu akan merapat ke depan pagar sekolah. Nah, biasanya, dalam sekali waktu lintasan, akan beriringan dua tiga truk. Beriringan tapi tidak bersamaan, ya...ada selisih waktulah.

Jarak antar truk yang agak jauh, memungkinkan aku dan kawan-kawan berbagi incaran truknya. Anak kelas enam, hampir kesemuanya senang makan tebu yang baru ditebang. Segar dan manis rasanya! Lalu siapa yang bertugas mengambil dari truk? Sugeng, Sumiadi, Wawan, Arif, dan aku, istimewanya, hanya aku, anak perempuannya!

Yuhuiii, tepat truk pertama lewat di pertigaan depan sekolahku, kuangkat rokku dan kuberlari untuk memanjat bak truk. Sekuat tenaga kutarik bilahan tebu yang terpegang pertama, yang tidak terlalu rapat susunannya..satu, kulempar ke Umi yang berlari mengikuti laju truk. Dua…, hingga …

“Ayo, ayo, maling tebu, maling tebu teriak kernet yang duduk di samping sopir. Teriakan itu pertanda aku harus segera meloncat. Huupp…mendaratlah aku ke tanah bak penari loncat indah. Kulihat kawan-kawan yang lain pun juga sukses mencabut tebu dari truk lainnya. Hahaha tawa kami berderai bersama.

Apakah usahaku selalu berhasil seperti ini? Tidak tentu. Sopir truk kan wataknya macam-macam. Seringkali juga truk-truk itu dikencangkan lajunya saat berbelok, hingga aku tidak dapat mengejarnya.

Kadang juga truknya pelan saat lewat, namun ketika aku bisa menggapai bibir belakang truk, wuusss truk dijalankan kencang. Waduh, kalau terjadi seperti ini, biasanya aku harus melompat turun sekenanya. Untunglah di kiri kanan jalan rumput tumbuh tebal, hingga andai terjatuh pun sakitnya biasa saja untuk ukuranku, seorang anak desa yang berkulit tebal, keseharian bermain di sawah, dan mandi di sungai.

Yang paling menyenangkan adalah ketika kita belum sampai berlari, kernet truk yang acapkali duduk bertengger di atas tebu melemparkan beberapa tebu kepada kami. Terimakasih...

Sorak sorai akan riuh terdengar bahkan bukan hanya dari maling-maling tebu ini, tapi juga dari seantero murid SD yang sedang beristirahat.

Bagaimana cara memakan tebu sepanjang itu? Potongan tebu yang panjangnya kira-kira satu setengah meter itu akan kupatahkan memakai pahaku. Tak. Klak,..patah menjadi dua. Lalu dengan hati-hati kulit tebu kutarik memakai gigiku. Sedikit demi sedikit.., jika sudah, siap disantap!

Tapi aku bukan anak yang pelit kok. Tebu itu, kumakan sendiri paling hanya separuh dari satu potong tebu. Lainnya, siapa pun yang ingin boleh minta. Hahaha…asal jangan melapor ke pak guru bu guru!

Sering juga kami diperingatkan, dimarahi, dihukum karena kegiatan ini, tapi entahlah, tiap kali truk lewat, kulakukan lagi dan lagi. Bandel? Pastilah begitu!

Aku sangat menyukai tantangan ketika berlari, mencabut, dan meloncat dari truk…, mirip catwoman mungkin, ya?

Kegiatan mencuri tebu terhenti ketika suatu hari pak mandor tebu datang ke sekolah. Aku berlima, anak-anak yang biasa naik truk, dipanggil, dan beri nasehat oleh Bapak Samuji , kepala sekolahku, dan pak mandor, bahwa perbuatan itu berbahaya.

“Kalian pasti tidak tahu, jika salah satu dari kalian, jatuh dari truk, mengalami luka parah, siapa yang akan dituntut oleh orang tua kalian? Pak guru. Bahkan selain itu, meski kalian tidak mengalami kecelakaan, kedatangan pak mandor ini minta ijin mau melaporkan kalian ke polisi. Siapa yang mau ditahan karena mencuri?” mukaku kutekuk jauh ke bawah. Malu juga rasanya dimarahi! Kulirik kawan yang lain juga berbuat sama. Diam menunduk.

“Jika senang makan tebu, kalian datang saja ke lahan tebu, tiap sore, akan saya beri gratis asal mau ikut mengangkat tebu yang sudah dipanen menuju ke truk, dan setelah itu kalian boleh juga menumpang truk hingga turun di depan sekolah ini,” kata Pak Mandor kepada kami.

Sejak detik itu, berakhirlah hobiku mengejar truk tebu.

***

Aku ternganga mendengar cerita ibuku. Sungguh! Ibuku yang lemah lembut itu ternyata…superaktif, hahaha…

Asal muasalnya ibuku bercerita tadi begini, tadi pagi, aku disapa bu guru baru di sekolahku yang saat datang tadi berpapasan dengan sepeda motor ibu.

Beliau guru pindahan dari Kota Probolinggo sejak hari Senin kemarin. Bu guru itu bertanya begini...

“Mbak, yang mengantar tadi ibumu?” Kuanggukkan kepalaku mengiyakan.

“Salam ya, dari Bu Umi, teman saat mengejar truk tebu dulu.”

Aku mengerenyitkan dahi mendengar ucap Bu Umi. Kujawab saja meski aku memendam tanya, ”Iya, Bu. Akan kusampaikan!"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post