Eni Zaetuniah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Eni Zaetuniah Bandung

KARSIYEM, SANG PENAKLUK TEBING MIMPI DI BUKIT SRI KAYANGAN

Eni Zaetuniah SMPN 14 Bandung

[email protected]

Karsiyem, sebuah nama yang sangant merakyat. Tidak asing terdengan oleh telinga orang jawa,nama yang sangat jawa amat sangat jawa. Sebuah nama merupakan salah satu warisan yang diberikan oleh orang tua.Orang tua yang mencintai dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati. Sebuah nama pemberian orang tua merupakan anugrah bagi yang punya nama. Nama Karsiyem pasti mempunyai makna yang amat dalam bagi orang tuanya. Nama yang selalu mengingatkan orang tua atas suatu kejadian,memori ataupun kenangan. Seperti orang tuaku memberi nama anaknya yang lahir tahun 1963 dengan tambahan Iriani. Mengingatkan kepada anaknya dan orang orang sekitarnya bahwa pada tahun itu terjadi peristiwa besar. Peristiwa sejarah, terbebasnya Irian jaya ( sekarang Papua ) dari tangan penjajah belanda . Itulah sekelumit ceritra tentang nama.

Meskipun berasal dari sebuah dusun terpencil dipedalaman kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Jogyakarta , dia telah menunjukkan prestasinya untuk menjadikan sekolah dasar (SD ) yang dipimpinnya menjadi sekolah yang banyak dibicarakan orang, karena meraih berbagai kejuaraan. Itulah Karsiyem M.Pd. Nama yang tidak asing dikalangan para kepala sekolah dan penilik sekolah dasar dusun Karang asem kulon Sri kayangan diwilayah Sentolo Daerah Istimewa Jogyakarta. Lahir tanggal 15 Oktober 1967 dengan nama Karsiyem, sebuah nama pemberian kedua orang tuanya. Terlahir sebagai orang desa di pedusunan karang asem kulon Sri kayangan Sentolo Kulon Progo Jogyakarta.Tidak banyak yang tahu tentang Karsiyem kecil semasa sekolah dasar, dan SMP karena dia jalani di dusun tersebut. Namun sejak sekolah di SPG Wates pada tahun 1984 – 1987 dia mulai menunjukkan kesungguhan belajar dan keinginannya untuk maju. Namanya menjadi buah bibir didusunnya, sebagai remaja dusun terpencil disebuah desa terpencil pula telah berhasil meraih prestasi disekolahnya.

Setelah lulus dari SPG Wates Karsiyem melamar pekerjaan untuk menjadi guru sekolah dasar. Melalui tes CPNS ( Calon Pegawai Negeri Sipil ), akhirnya lolos dan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil , masih diwilayah tempat tinggalnya. Karsiyem remaja diangkat sebagai PNS di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Sinom wilayah kabupaten Gunung Kidul DIY. Setelah 6 tahun mengajar di madrasah ibtidaiyah di gunung kidul Karsiyem dimutasi ke SD Negeri Sentolo 1 masih diwilayah kabupaten Kulon progo sampai tahun 2007. Berkat ketekunan dan kegigihan dalam meningkatkan mutu pendidikan ditempatnya mengajar, karsiyem disukai bukan hanya oleh peserta dididknya tapi juga olkeh teman teman sejawatnya. Tidak heran karsiyem sering dimintai bantuan oleh teman temannya terutama dibidang paedagogik. Karsiyem ringan tangan untuk membantu rekan sejawatnya apalagi atasannya. Sikapnya juga ramah, patuh dan nloyal pada atasannya. Komitmen dan integritasnya membuatnya dipromosikan untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah. Kesempatan untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah tidak ia sia siakan dan akhirnbya lolos. Dia ditempatkan di Sekolah Dasar (SD) Donomulyo Nanggulan masih diwilayah kabupaten Kulon Progo sampai tahun 2 011. Selama menjabat sebagai kepala sekolah di SD tersebut karsiyem belum menunjukkan prestasi untuk sekolahnya. Selain masih baru menjabat kepala sekolah dia juga harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kendala lain yang tidak mudah diatasi adalah letak geografis sekolah yang berada didaerah pedalaman atau dusun terpencil. Akses jalan waktu itu belum bagus. Masyarakat daerah tersebut masih begitu polos dan lugu kalau bisa dikatakan masih agak terbelakang, kurang respek untuk diajak maju. Masyarakat yang rata rata petani dan berpendidikan rendah masih sulkit untuk diberi arahan. Perekonomian masyarakatpun masih rendah. Pekerjaan mereka hanya bertani kecil kecilan yang hasilnya tidak seberapa. Otomatis kondisi inilah yang dibawa anak didik karsiyem kesekolahnya. Kehidupan masyarakat dusun itu tidak begitu jauh dengan kehidupan guru guru di sekolah yang Karsiyem pimpin. Mereka sama saja dengan masyarakat desa pada umunmnya, belum berkeinginan untuk maju.Tapi Karsiyem tidak patah semangat untuk tetap berkiprh melakukan yang terbaik untuk sekolah yang dipimpinnya. Melalui berbagai upaya dilakukan Karsiyem misalnya untuk mengambil raport siswa, orang tua harus hadir. Disitulah karsiyem memberikan pencerahan kepada para orang tua siswa. Sedikit demi sedikit mereka disadarkan bahwa pendidikan itu penting untuk meningkatkan tarap hidup mereka. Walau demikian mereka sulit diajak, dibawa ke pemikiran Karsiyem yang selalu ingin meningkatkan kualitas dirinya baik sebagai manusia dan sebagai kepala sekolah.

Setelah empat tahun memimpin, menjadi kepala sekolah di SD Gonomulyo, Karsiyem dimutasi ketempat lain. Kembali memimpin sekolah dasar di SD Kalimenur sebuah desa dikecamatan Sentolo kabupaten Kulonprogo. Rupanya pengalaman dan usaha yang telah dilakukan di SD Gonomulyo dijadikan bekal oleh Kariyem untuk menjadikan sekolahnya yang baru menjadi sekolah berprestasi dibeberapa bidang. Sejak tahun 2011 sampai sekarang memimpin sudah banyak prestasi yang dia torehkan di sekolah Dasar Kalimenur. Pertama yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas. Dengan IHT dan mengikut sertakan guru guru untuk diklat peningkatan mutu. KKG diwilayahnya dia hidupkan dengan berbagai kegiatan. Jerih payahnya membuahkan hasil , yaitu berhasil mendongkrak nilai ujian nasional (UN) disekolahnya.Nilai UN siswanya yang awalnya peringkat 24 berangsur angsur meningkat sampai menduduki peringkat 3 dikecamatan Sentolo. Selain meningkatkan mutu akademis dia juga meningkatkan mutu non akademis seperti program dokter kecil, program sekolah sehat dan sekolah berwawasan lingkungan. Prestasi yang telah diraihnya dalam bidang non akademis adalah juara 1 dokter kecil, tingkat propinsi DIY. Prestasi lainnya adalah Juara 3 Sekolah sehat tingkat propinsi pada tahun 2011. Pada tahun 2014 menjadi juara pertama tingkat nasional Sekiolah Penyelenggara Program KMDM ( Kecil Menanam Dewasa Memanen). Menjadi juara 1 tingkat propinsi DIY untuk lomba sekolah Adiwiyata. Tahun ini 2017 sedang menuju ke tingkat Nasional untuk menjuarai sekolah adiwiyata.

Selain meningkatkan kualitas sekolah yang dipimpinnya dia juga terus menerus meningkatkan kualitas dirinya. Kuliah S1 dan S2 dia selesaikan disela sela kesibukannya sebagai kepala sekolah.Tidak heran bila ekspektasi dirinya terus melambung. Finalis lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional diraihnya pada tahun 2004. Finalis karya tulis tingkat nasional telah diraihnya tahun 2005. Kepala sekolah berprestasi diraihnya pula pada tahun 2010. Penerima penghargaan Kalpataru juara 2 tingkat propinsi tahun 2017. Selain itu banyak sekali karya tulis ilmiah yang telah disusunnya. Melalui penelitian tindakan sekolah (PTS ) lahirlah beberapa Karya ilmiah baik yang dilombakan maupun tidak .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pa Ahmad Syaihu, mohon koreksinya saya lagi belajar menulis.

10 Jan
Balas

Luar biasa bu Karsiyem, ayo bu ikut tantangan saya

09 Jan
Balas



search

New Post