eni zahara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA ITU, AKU BAHAGIA

KETIKA ITU, AKU BAHAGIA

Disetiap doaku selalu kupanjatkan harapan yang sangat mendalam kepada Allah swt, mohon padaNya agar kehidupanku sekarang dan nanti bersama keluarga senantiasa sukses dan bahagia. Kesuksesan yang kuharapkan dan sangat ingin dirasakan sekarang dan selanjutnya.

Agak susah untuk mendefenisikan apa itu bahagia. Tetapi bagiKU, bahagia itu ketika mendapat kabar bahwa anak-anak yang jauh di rantauan dalam keadaan sehat. Aku merasa bahagia ketika mendapat berita bahwa mereka sehat dan lancar kuiahnya. kebahagiaan itu hadir ketika mereka masih meminta doa padaku untuk kesehatan dan kesuksesannya, padahal doa- doa senantiasa kupanjatkan buat mereka tanpa ada batas waktu. Aku juga bahagia ketika anak- anak masih meminta untuk dikirimi uang pulsa, uang listrik dan uang jajan. Bagi orang lain ini terlihat sepele dan lucu, tapi bagiku ini adalah bagian yang membuat diri ini bahagia. kebahagiaan itu datang, ketika mereka menggodaku dengan candanya di WA group keluarga. Terutama anak bungsuku yang paling sering menggoda dengan gayanya yang khas. Pernah suatu kali ia mengirimiku sebuah foto wanita muda dan cantik. langsung saja aku bertanya “maksudnya apa nih”?. Dia langsung menjawab “itu adalah calon teman mama.”

Aku bahagia ketika suami mengabarkan dirinya sehat ketika ia jauh dariku, aktivitas- aktivitasnya lancar dan sesuai harapan. Bahagia itu kembali hadir, ketika di pagi hari mendapat salam dan ucapan “selamat pagi” dan kata- kata yang kadang membuatku seperti anak kecilnya, yaitu “jangan lalaikan sarapanmu”. Apalagi ketika suamiku mengabarkan bahwa ia akan pulang hari itu, terus terang hati ini bagaikan ladang bunga. Sudah tidak sabar aku ingin berceriita tentang segala sesuatu, entahlah ia paham atau tidak dengan isi ceritaku nanti. Yang penting saat itu, aku punya teman bercerita dan punya alasan untuk bercerita dan tertawa.

Yang membahagiakanku dari kebahagiaan hakiki yang lain adalah, ketika mengetahui dan melihat kedua orangtua yang sangat kucintai dalam keadaan sehat, dengan senyumnya yang membuatku sangat nyaman dan damai dalam hidup ini.

Bahagia itu ternyata ada dimana- mana, dan dapat ditemukan dalam sendi kehidupan yang paling terlihat sederhana. Bagiku, bahagia itu adalah ketika aku menemukan orang-orang yang kucintai dan kusayangi bahagia.

(Penulis adalah peserta Sagusabu 2, Jakarta)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu Eni, pengalamannya luar biasa. Apalagi tulisannya, keren banget. Inspiratif dan dahsyat

08 Oct
Balas

pak leck, terimakasih pujiannya yang mengkawatirkanku krn aku takut mendewa, mohon dimutilasi.

08 Oct
Balas



search

New Post