Pengalaman Diklat Literasi

Pada15 April 2017 ada surel (surat elektronik) masuk tapi belum sempet buka karena emang lagi sibuk dan ada musibah. Senin 17 April waktu lagi ngajar telepon berdering ternyata dari Ketua IGTKI nanyain tentang email yang dikirim. Oh my God aku belum sempet bukanya,tapi tetep aja aku bilang, ”Siap Bu!”

Selesai jam ngajar baru sempet buka nya ternyata undangan untuk mengikuti diklat literasi ini. Waktu tinggal 1 hari lagi karena 19 April sudah harus berangkat, so buru-buru aku siapin segala sesuatu yang harus dibawa, minta surat tugas dari dinas, izin dari sekolah, paking baju, siapkan buat yang di tinggal dirumah, tiket keberangkatan. sampai Selasa Malam 18 April seebelum tidur aku cek lagi satu satu...Upps ternyata ada yang lupa kalau aku belum pesan travel ke bandara hari sudah jam 10.00, buru-buru ambil Hp niat mo pesen travel,....OMG pulsa ku habis..Oh ya pinjem HP nenek..Alhamduillah mobil travel dah dapet. Kira kira udah siap semua. Waktunya tidur tapi gak bisa mataku terpejam sampai hari menjelang subuh..

Perjalan ke batam ku tempuh 11 jam dari rumah ke bandara fatmawati transit di jakarta sampai ke golden day batam tempat aku menginap.baru sampai langsung dimulai acara pembukaan. Bener saja aku sempat bingung ketika pak ikhsan berbiara karena out put dari bimtek ini harus bisa menulis sebuah buku... Sagusabu (satu guru satu buku). Bagaimana mungkin selama ini aku nggak pernah menulis bahkan kalau disuruh mengarang waktu aku SD aku paling nggak suka, tapi kalau disuruh ngomong jangan tanya kata temen temen gak ada aku nggak rame.

Aku juga suka cerita atau mendongeng dengan anak-anakku atau murid-murid ku tanpa pakai teks tiba-tiba aja keluar dari mulutku. Ingat kata-kata pak Ikhsan lagi menulis itu seperti ngomong bedanya cuma gak ditulis. Percaya diriku timbul, aku mulai mencoba membuat tulisan dari pengalaman yang aku alami, meski sedikit terpaksa karena tugas dari pak Eko sebagai narasumber kami yang harus dikumpulkan.

Ternyata aku bisa juga nulis, tapi tetap saja ada hal yang menganggu pikiranku apa tulisanku ini bener layak baca, ya benar meski ada kritikan di sana-sini, Pak Eko tetap bilang tulisanku bagus, hehehe buat semangat aja kali yaa. Tapi dari kritikan dia, materi dia, aku mulai tau bagaimana mengawali sebuah tulisan dan belajar membuat sebuah buku. Aku mulai berpikir ingin membuat sebuah buku dari pengalaman-pengalamanku. Yes ini sebuah tantangan...aku harus mulai menulis dari sebuah tugas yang diberikan dengan deadline yang cukup singkat menurutku dari hal yang nggak kusukai pada awalnya.

Bismilahhirohmanirohim mudah kan dan lancarkan yah Rob...jujur aja karena dulu aku pernah bermimpi menulis cerita terus ada sutradara perfilman yang tertarik ceritaku dan membuat filmnya..hahaha..,ngayal kale yee... It’s ok-lah paling tidak inilah awal..I must try and do it.

Besok 22 April 2017 diklat ini berakhir, banyak ilmu yang aku dapat tapi banyak hal yang ingin aku tahu... how be good writer. Semoga saja sepulang dari diklat ini Pak Ikhsan dan Pak Eko masih mau membantu jika aku ada kesulitan tentang tulisanku. Hari ini tanggal 21 April bertepatan dengan hari Kartini “Terkadang kesulitan harus kamu rasakan sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu” ini aku dapat dari posting temanku, awalnya memang sulit tapi kalau aku gak mencoba dan memulai nya pasti aku tak kan pernah meningkmati hasilnya.

Bravo. Salam Literasi.

Batam, 21 April 2017