Enok Yanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BUAH KESABARAN DAN KERJA KERAS

BUAH KESABARAN DAN KERJA KERAS

Oleh : Enok Yanti, M.Pd.

SMPN 4 Maja - Kabupaten Majalengka

Alhamdulillah, itulah kata pertama yang meluncur dari mulut saya ketika mendengar dua orang siswa SMPN 4 Maja masuk sebagai peserta Jambore Literasi. Jangan salah lho, ini Jambore Literasi Jawa Barat tahun 2017. Bahagia, bangga, terharu, dan sedih bercampur menjadi satu tatkala melihat nama mereka tertulis sebagai peserta Jambore Literasi. Dua orang siswa SMPN 4 Maja yang lolos tersebut yaitu Dea Puji Amalia dan Nesva Nur Oktaviani.

Mengapa rasa bahagia, bangga, terharu dan sedih bisa bercampur menjadi satu ? hehe...seperti permen nano-nano saja ya. Sahabat, Tentu saja semua itu ada alasannya. Pertama, perasaan bahagia karena salah satu siswa bimbingan saya yang bernama Dea Puji Amalia terpilih menjadi peserta Jambore Literasi Jawa Barat. Kedua, perasaan bangga karena siswa SMPN 4 Maja mampu menjawab tantangan program Literasi Jawa Barat yang terkenal dengan sebutan WJLRC (West Java Leader Reading Chalenge). Ketiga, perasaan terharu. Terharu karena Dea maupun Nesva bisa menjadi duta Literasi SMPN 4 Maja dari unsur siswa. InsyaAllah mereka akan mengharumkan sekolah disadari ataupun tidak karena mereka bisa berkiprah di level Provinsi. Terakhir perasaan sedih. Mengapa sedih ? itulah perasaan saya ketika tahu bahwa tidak semua siswa yang ikut program WJLRC tidak lolos untuk mengikuti ajang Jambore Literasi Jawa Barat 2017. Terutama ketika mengingat anak-anak bimbingan saya yang lolos hanya seorang dari 5 (lima) orang. Tapi percayalah, saya tetap dan akan terus menghargai usaha mereka yang telah berjuang untuk bisa menjawab tantangan membaca buku beserta review nya selama sepuluh bulan.

Terkenang kembali dalam ingatan akan perjalanan literasi yang penuh liku. Berawal dari cerita ketika saya sebagai Guru IPS SMPN 4 Maja Kabupaten Majalengka diundang oleh Direktorat PSMP Kemdikbud untuk mengikuti pelatihan “Bridging Course dan Literasi”. Alhamdulillah mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan tersebut, karena tentunya tidak semua orang beruntung mengikuti pelatihan tersebut yang dilaksanakan di Hotel Cavinton Yogyakarta 21-25 Juni 2016.

Bagaimana tidak bersyukur, karena waktu itu hanya ada 5 orang perwakilan dari Kabupaten Majalengka untuk berangkat ke “Negeri Awan” (sebutan lain kota Yogyakarta selain kota pendidikan). Lima orang tersebut merupakan perwakilan dari mapel IPS yang diwakili saya sendiri, mapel Bahasa Ingris yang diwakili oleh Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Rajagaluh, guru mapel IPA yang diwakili oleh Guru IPA SMPN 1 Lemah Sugih, mapel Matematika yang diwakili oleh Guru Matematika SMPN 3 Majalengka dan mapel Bahasa Indonesia yang diwakili oleh Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Palasah. Jadi, berangkatlah kami ber-lima mewakili Kabupaten Majalengka untuk memenuhi undangan Direktorat PSMP Kemdikbud tersebut.

Satu hal yang membuat saya bertekad ingin mengimplementasikan hasil pelatihan Bridging Course yaitu pelaksanaan GLS. GLS atau Gerakan Literasi Sekolah berdasarkan Permendikbud no. 53 tahun 2015 (tentang penumbuhan budi pekerti) dimulai dengan penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca buku fiksi maupun non fiksi. Sedangkan di sekolah lain ada yang sudah melaksanakan program literasi dari Provinsi Jawa Barat yaitu WJLRC (sekolah pionir, saya dengar kebetulan baru 5 sekolah waktu itu di Majalengka). Luar biasa tantangan untuk melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah untuk bisa terwujud. Karena suatu program bisa terwujud jika ada kolaborasi dengan pihak lain yang berkompeten. Dengan kata lain semua pihak harus terlibat dari mulai warga sekolah, komite yang harus mendukung juga masyarakat sebagai orang tua siswa itu sendiri.

Virus Literasi semakin menjalar dalam tubuh kian tidak terbendung. Akhirnya saya bergabung dengan Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat (KPLJ) yang digawangi oleh Pa Idris dari LPMP Jabar. Alhamdulillah, sahabat... pada Desember 2016 lahirlah karya saya dengan warga KPLJ yaitu sebuah buku yang berjudul “Guru Menyemai Benih Literasi”. Terus terang saja, saya semakin kecanduan menulis. Februari 2017 lahir lagi karya yang berjudul “Berpuisi Bangun Budaya Literasi”. Kemunculan dua karya perdana tersebut semakin memotivasi diri untuk terus berkarya. Seraya bergumam, ayo kamu pasti bisa untuk bisa menelorkan karya sendiri !!! InsyaAllah. Ingatlah ada pepatah “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang manusia mati meninggalkan amal”. Saya tambahkan ya sahabat... “Guru mati meninggalkan Karya”. Hehehe...

Hingga pada akhinya ada program WJLRC dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mempebolehkan sekolah mendaftar sendiri kepada Disdik Jabar untuk menjadi sekolah pelaksana WJLRC. Gayung bersambut, akhirnya SMPN 4 Maja mendaftarkan diri untuk mengikuti program WJLRC. Luar biasa, di luar dugaan ternyata siswa banyak yang berminat mengikuti program WJLRC. Tantangan membaca dari program WJLRC di SMPN 4 Maja dimulai dari Desember 2016 sampai dengan September 2017. Meskipun memang akhirnya di penghujung tantangan program WJLRC hanya 2 siswa yang terukir namanya sebagai peserta Jambore Literasi Jawa Barat 2017.

Oh iya sahabat... meskipun sama-sama untuk memupuk minat baca siswa, GLS dengan WJLRC ada perbedaannya lho. GLS mempunyai tiga tahapan dari mulai tahap I pembiasaan, tahap II pengembangan dan tahap III pembelajaran. Tahap pembiasaan merupakan tahapan penumbuhan minat baca melalui kegiatan membaca selama 15 menit. Pelaksanaannya boleh di awal jam pembelajaran, setelah istirahat ataupun bisa sebelum pulang sekolah dengan tidak mengurangi jam pelajaran tentunya. Tahap pengembangan merupakan tahapan untuk meningkatkan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Tahapan yang ketiga yaitu tahapan pembelajaran yaitu meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan cara menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca pada semua mata pelajaran. Artinya... Literasi itu bukan hanya milik pelajaran tertentu, ya sahabat. Hal tersebut terbukti dengan adanya kurikulum 2013 revisi yang mewajibkan di RPP semua mata pelajaran harus mengintegarasikan literasi dan pendidikan karakter tentunya.

Nah... sekarang kita kupas sedikit tentang WJLRC (West Java Leader Reading Chalenge). WJLRC merupakan suatu program tantangan membaca untuk para Guru dan siswa di sekolah dari para pemimpin pemerintahan tertinggi dalam suatu wilayah, dalam hal ini pemerintah Provinsi Jawa Barat. Artinya bahwa program WJLRC merupakan bentuk dukungan Provinsi Jawa Barat dan penguatan implementasi terhadap Gerakan Literasi Sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Kalau di GLS ada kegiatan membaca 15 menit setiap hari, maka di WJLRC ada Readhaton (membaca 42 menit) secara berkala. Selanjutnya kalau di GLS ada membaca tagihan, maka di WJLRC ada menulis revieuw buku. Review buku dengan teknik deskripsi, Ychart, Ishikawa Fishbone dan teknik grafis. Tentu saja setelah review ada kegiatan mempresentasikan hasil review dan mendiskusikannya.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu dalam pelaksanaan GLS maupun WJLRC di sekolah kita tercinta. Spesial saya ucapkan terima kasih kepada kepala SMPN 4 Maja yang telah mendukung penuh program GLS terutama WJLRC semoga kegiatan literasi semakin membumi. Saya berharap semoga kegiatan literasi bukan hanya sampai membaca, menulis dan mengemukakan pendapat secara lisan. Tetapi Literasi maknanya lebih jauh dari itu, guru maupun siswa bisa menghasilkan karya dalam suatu tulisan. Dialah yang bernama Buku. Sahabat... semoga kita semua menjadi insan yang Literat. Ayo akhiri perbincangan kita kali ini dengan slogan yang luar biasa “Guru Mulia Karena Karya”. Man Jadda Wa Jadda, barangsiapa yang bersungguh-sungguh tentu akan berhasil. Alhamdulillah.... “Buah kesabaran dan kerja keras” akhirnya berbuah manis. # Salam Literasi !!! #

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat bu yaaah....

19 Oct
Balas

Terima kasih, Pade...

19 Oct
Balas

Aamiin... Terima kasih ibu...

25 Oct
Balas

Sukses slalu bu...smoga sy bisa ketularan seperti ibu yg hebat

19 Oct
Balas

Sukses slalu bu...smoga sy bisa ketularan seperti ibu yg hebat

19 Oct
Balas



search

New Post