BANGUN TERTATIH

Oleh: Enung Kartini

Sudah dua atau tiga hari ini saya mulai membuka buka lagi tulisan saya di Gurusiana. Tapi baru hari ini saya fokus pada tanggal terakhir saya memosting tulisan saya di dalamnya. Astaghfirullah ternyata sudah cukup lama saya tidak menulis. Terakhir saya menulis tanggal 03 september 2020. Ini berarti 6 bulan atau setengah tahun yang lalu.

Sebetulnya ada kegelisahan ketika sesuatu yang sudah dibiasakan sekitar 6 bulan (Maret 2020 sampai dengan September 2020) tidak dilakukan lagi. Saya istirahat menulis setelah menerima sertifikat emas dari Gurusiana--padahal ini tidak perlu dilakukan--. Saat itu saya merasa lelah dan jenuh, apalagi sebulan kemudian suami terkena Covid-19 lengkaplah alasan saya untuk istirahat menulis. Saya shock saat itu.

Sekitar tiga bulan yang lalu, saat suami dinyatakan sembuh dari sakitnya saya mulai ingin menulis lagi. Usaha pertama adalah membuka laptop untuk menulis apa saja yang penting menulis. Tapi entah mengapa ada saja godaan untuk membatalkan kegiatan tersebut. Godaan berupa WA yang harus dibalas. Godaan perasaan cape yang memaklumi saya untuk duduk santai sambil bermain game di phonecell dan godaan-godaan lainnya yang akhirnya kegiatan menulis tidak pernah dimulai. Dan laptoppun ditutup kembali tanpa hasil tulisan.

Belakangan ini saya merasakan badan ini banyak keluhan disetiap bagiannya, mungkin ini faktor usia yang sudah tidak muda lagi, maklum lahir tahun 60an ha ha ha… Ingin rasanya rasa sakit ini diceritakan kepada orang lain, tapi kepada siapa? Dengan teman sudah jarang sekali bertemu karena kami lebih sering bekerja di rumah. Ada jadwal piket ke sekolahpun jadwalnya tidak bersamaan dengan sahabat yang dipercaya mendengar cerita saya. Mau curhat ke anak, tidak mungkin. saya merasa kasihan mereka begitu banyak tanggung jawab pekerjaan yang memerlukan pemikiran, saya tidak tega menambahnya dengan keluh kesah diri ini. Curhat ke suami? Aah lebih kasihan lagi karena dia keluhannya lebih banyak dari saya.

Disaat bingung seperti itu, saya ingat pada tulisan di Gurusiana. Mengapa saya tidak menulis lagi? Maka hari kemarin saya mulai menuliskan apa yanng saya rasakan (bukan untuk dipublikasikan he…). Setelah selesai menulis saya merasa lebih rileks. Kecemasan yang ditimbulkan oleh rasa sakit sedikit berkurang.

Benar menurut pendapat banyak orang bahwa antara menulis dan membaca itu mempunyai hubungan yang erat dan harmonis. Ketika saya mulai menulis walau awalnya hanya menuliskan apa yang saya rasakan, memberi dampak motivasi untuk menulis hal lain. Nah dalam menulis berikutnya saya perlu membaca buku, maka dimulailah kebiasaan lama yang sudah agak ditinggalkan juga untuk dimulai lagi yaitu membaca.

Sayapun mulai mengunjungi tulisan teman-teman di Gurusiana. Ini memancing gairah saya untuk melakukan hal yang sama seperti teman-teman. Dari kegiatan kunjungan inilah saya bertekad untuk mulai aktif lagi menulis. Semoga ya Allah… .

Salam literasi,

Bandung, 19 Maret 2021

Photo by: https://www.jakartakerja.com/pekerjaan-untuk-orang-yang-gemar-menulis/