Dra. Enung Kartini, M. Pd.

Sebagai guru adalah sebuah anugerah dari Allah yang harus saya jaga keamanahannya. Guru BK adalah tugas yang saya emban. SMP Negeri 2 Cileunyi Kab. Bandung menj...

Selengkapnya
Navigasi Web
IBU, GALAK

IBU, GALAK

#KE5DIKESEMPATANKE3

IBU, GALAK

Oleh: Enung Kartini

Hampir setahun saya membimbing siswa angkatan ini secara online. Bukan hal mudah bagi guru BK untuk menjalankan tugasnya secara daring. Tapi bukan tidak mungkin juga. Kegiatan Bimbingan dan Konseling itu lebih afdolnya memang tatap muka. Siswa bisa tahu ekspresi kita dan kita bisa tahu ekspresi siswa ketika sedang konsultasi atau bimbingan individu dan bimbingan kelompok.

Ketika bertemu langsung kadang ada siswa yang merasa sudah selesai masalahnya hanya dengan sapaan simpatik dari guru BK. Setahun ini ruang BK hanya ditengok seminggu sekali. Ruang konsultasi lengang dari keluh kesah mereka. Ruang bimbingan kelompok sepi dari celoteh pendapat mereka. Ruang tamu hanya ditunggui pas bunga plastik manis berwarna kuning yang biasanya menyambut kedatangan orang tua siswa yang perlu konsultasi dengan guru BK.

Tetapi rasanya tidak bijak juga apabila kita hanya menyesali dan bersedih hati. Keadaan ini menuntut kita untuk lebih kreatif dan inovatif. Mencari cara yang bisa terus “menyambungkan” kita dengan siswa di rumah masing-masing. Sungguh selalu ada hikmah dibalik musibah. Kini banyak guru yang awalnya kurang peduli teknologi karena merasa cukup dengan cara konvensional secara luring, kini memaksakan diri belajar agar bisa menggunakan teknologi sesuai kebutuhan saat ini. Mau tidak mau harus mau, kalau tidak mau ketinggalan zaman.

Begitupun dengan kami para guru BK. Alhamdulillah apabila memantau di grup WA MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling) terlihat bermunculan hasil kreativitas teman-teman sejawat. Ada yang membuat materi bimbingan berbentuk audio, visual dan bahkan audio visual berupa video yang diunggah ke youtube. Unggahan ini tentu sangat bermanfaat, bukan hanya bagi guru yang mengunggah saja tetapi untuk rekan guru BK lainnya yang mungkin belum memiliki karya sendiri.

Saya pribadi dengan pengetahuan dan keterampilan sederhana mencoba membuat media bimbingan berupa video yang saya unggah di chanel youtube saya. Alhamdulillah sangat membantu tugas saya. Paling tidak melalui video tersebut siswa yang belum pernah bertemu melihat gambar dan suara saya. Penyampaian tugas untuk melihat youtube, tetap melalui grup WA. Pada umumnya tugas melalui WA grup berupa teks yang berisi perintah-perintah tugas. Selain melalui teks, saya coba komunikasi di WA grup melalui voice note atau mengirim video saat saya bicara tentang materi yang akan saya diskusikan atau sampaikan. Dengan cara ini saya merasa lebih “hadir” untuk mereka. Terkadanng saya juga meminta mereka menyampaikan hasil tugasnya melalui voice note. Cara seperti ini tidak saya berikan kepada semua siswa tapi ini adalah pilihan. Bagi yang merasa malu untuk bicara tidak masalah dengan teks saja.

Dengan beberapa variasi penyampaian bimbingan kepada siswa, saya berharap mereka merasa mempunyai guru BK yang siap mendamping mereka saat menghadapi masalah. Walaupun secara onlline. Alhamdulillah banyak siswa yang berani chat di WA mengungkapkan masalah-masalah yang mereka hadapi. Saya coba membimbingnya dengan membalas chat mereka. Walaupun tidak sesempurna bimbingan langsung tetapi saya bersyukur ada alat komunikasi yang menjembataninya.

Minggu lalu adalah waktunya PTS bagi mapel. Dalam BK saya mengadakan evaluasi berupa rangkuman pendapat siswa tentanng layanan dan tugas-tugas kegiatan bimbingan dan konseling selama setengah semester ini. Untuk merangkum pendapat-pendapat mereka saya menggunakan google form. Saya ingin tahu seberapa bermanfaatnya tugas-tugas yang saya berikan untuk mereka. Point terakhir, sayapun meminta pendapat mereka tentang pribadi saya sendiri sebagai pembimbing mereka.

Siswa bimbingan saya adalah kelas IX. Saya dan mereka belum pernah bertemu di kelas karena waktu mereka kelas VII dan VIII guru BKnya bukan saya. Saya mengenal mereka dari tugas-tugas yang masuk dan keaktifannya. Mereka mengenal saya, sedikit dari pengamatan saat mereka kelas VII dan VIII sebelum pandemi, juag dari kegiatan atau tugas sehari-hari melalui daring.

Jumlah siswa kelas IX sebanyak 387 siswa. Hampir 100% dari jumlah tersebut mempunyai pendapat atau penilaian yang sama terhadap saya. Alhamdulillah. Tapi ada PR bagi saya untuk satu orang anak yang menilai berbeda terhadap saya. Dia mengatakan saya ini “GALAK”. Kata “Galak” bisa saja timbul dari rasa kecewa dan sakit hati yang dia rasakan. Justru ini yang harus saya perhatikan. Siapa tahu dia pernah merasa tersakiti oleh saya atau kecewa dengan bimbingan saya. Ingin sekai saya bertemu dengan dia. Bukan untuk memarahi atau menumpahkan kekecewaan atas penilaiannya tapi saya ingin tahu sisi galaknya saya agar saya bisa memperbaikinya dan tentu minta maaf padanya.

Selalu ada sisi menarik dari setiap peristiwa, yang perlu kita sikapi dengan bijaksana. Baik buruknya tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya teman-teman…

Salam literasi,

Bandung, 23 Maret 2021

Gambar dari: https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-2762217/ibu-lemah-lembut-vs-ibu-galak-mana-lebih-efektif

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses selalu, Bunda. Salam literasi

23 Mar
Balas

Alhamdulillah....Terima kasih Pak Dede....Sukses selalu untuk Bapak...Salam literasi

24 Mar

Keren buk... Saya termasuk guru yang kurang di sukai oleh anak nakal, apalagi jika sudah berurusan dengan akhlak,,, tidak ada tawar menawar, untuk membiasakan anak memiliki karakter yang kuat.. Setelah tamat barulah mereka mengakui dan menyadari bahwa mereka telah salah menilai kita... hehe... Keren pisan buk.. Sukses selalu

24 Mar
Balas

Iya kadang anak-anak mengatakan galak pada guru yang tegas dan disiplin. Pak Burhani mungkin guru yang tegas dan disiplin ya, makanya akhirnya mereka sadar niat baik Bapak mendisplinkan mereka. Salut Pak...teruslah jadi diri sendiri tanpa takut kurang disukai siswa....yang penting niat baik kita mendidik mereka....Sukses selalu Pak.

24 Mar

Guru BK yang kreatif. Salut

24 Mar
Balas

Alhamdulillah....Terima kasih apresiasinya Bun...Salam

24 Mar

Maju terus pantang mundur. Informatif dan mencerahkan bunda. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.

23 Mar
Balas

Alhamdulillah....Terima kasih kunjungan dan apresiasinya Pakde....

24 Mar

Yuk tulis lagi yang lain bunda ....

24 Mar
Balas

Sudah ada yang Pakde, baru posting pukul 20.20...kemalaman he he he...

24 Mar

Sukses selalu untuk Bunda.

24 Mar
Balas

Aamiin yaa Rabbal'aalamiin....Terima kasih doanya...Doa yang sama untuk Bunda Dianna...

24 Mar

Di masa pandemi ini, guru BK sungguh menjadi salah satu ujung tombak PJJ. Keren. Tetap semangat ukhti. Barokallah

23 Mar
Balas

Aamiin....Alhamdulillah....Terima kasih doanya Ukhti...Barokallah.

24 Mar

Mantap Bu. Guru BK sangat dibutuhkan siswa. Salam sukses.

25 Mar
Balas

Mantap Bunda, guru BK yang duper. Sehat selalu ya Bun.

24 Mar
Balas

Aamiin...Alhamdulillah....Terima kasih doanya Bun...Bunda apa kabar? saya baru aktif lagi nih...ketinggalan jauh deh sama Bunda...

24 Mar

Sukses selalu bu

24 Mar
Balas

Aamiin...Terima kasih doanya Bu...Salam

24 Mar

Tulisan yang panjang tp membuat hati ingin menyelesaikan. Ulasan yg keren, bunda.sukses selalu.

24 Mar
Balas

Alhamdulillah....Terima kasih apresiasinya. Sukses juga untuk Bunda Fujiwiatna....Salam

24 Mar



search

New Post