MENGISI PERJALANAN SETAHUN MASA PANDEMI
#KE6DIKESEMPATANKE3
MENGISI PERJALAN SETAHUN MASA PANDEMI
Oleh: Enung Kartini
Terhitung mulai pertengahan bulan Maret 2020, saya sebagai guru melakukan semua pekerjaan di rumah. Bukan hanya guru, diawal ditetapkannya masa pandemi semua lapangan pekerjaan diperintahkan untuk WFH (Work From House) atau BDR (Bekerja Dari Rumah). Bekerja di rumah pada awalnya cukup cukup menyenangkan, karena ini hal baru. Kita merasa leluasa tanpa pengawasan. Namun semakin lama terasa mulai ada kebingungan. Setelah bingung muncul juga gejala bosan atau anak-anak bilang gabut. Di sini nyata sekali bahwa manusia memang makhluk sosial. ”Tanpamu aku bukan siapa-siapa” atau “Tanpamu apalah artinya aku” demikian mungkin yang diungkapkan anak-anak “lebay”.
Namun apapun yang dirasakan, kita tidak bisa berbuat banyak. Banyak yang harus kita terima dengan ikhlas agar kita tidak menggerutu. Karena dengan menggerutupun tidak menyelesaikan masalah. Justru dengan kesadaran yang tinggi akan ketaatan, kita berusaha melindungi diri sendiri dan diri orang-orang di sekitar kita dari menyebarkan wabah ini.
Apabila kita tafakuri kejadian pandemi ini, ada hikmah dibaliknya. Misalnya dari sisi waktu. Rutinitas saya saat normal jam 05.45 harus sudah berangkat ke tempat kerja kalau tidak ingin terjebak macet di jalan. Sekarang sampai pukul 07.00 saya masih bisa membereskan rumah sebelum siap-siap di pukul 08.00 melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau tugas-tugas lanjutan dari kegiatan PJJ, terutama memeriksa tugas-tugas yang masuk dari siswa. Di hari-hari tertentu saya mengkhususkan jadwal untuk bimbingan pribadi melalui japri di media online karena saya guru BK. Sore hari sebelum masa pandemi, jam 16.00 masih dalam kemacetan jalan raya menuju ke rumah. Sekarang jam-jam itu saya sedang di depan rumah menyiram tanaman atau mengembangbiakan tanaman yang sudah terlalu rimbun.
Fenomena yang terjadi akibat kejadian menghebohkan ini yaitu bermunculannya pehobi tanaman. Baik tanaman hias maupun tanaman sayuran. Saya perhatikan dari teman-teman terdekat sampai di chanel-chanel youtube begitu banyak yang mengisi kelebihan waktu di rumahnya dengan merawat tanaman. Kelebihan waktu ini diakibat sistem kerja yang berubah. Waktu-waktu macet di jalan yang biasanya bisa sampai 1 atau 1.5 jam jika dijumlah pagi dan siang sekitar 2 sampai 3 jam bisa kita isi dengan mengembangkan hobi lama atau hobi baru. Dan hobi baru yanng sekaranng sedang trend adalah menanam tanaman hias atau sayuran sebagai urban farming.
Banyaknya permintaan tanaman hias ini mengakibatkan naiknya harga jual tanaman hias. Bahkan ada beberapa tanaman hias yang naik daun. Ada yang harganya sampai puluhan juta untuk selembar daunnya. Wow!!!. Tanaman ini bernama Janda Bolong atau dengan nama latin Monstera (Monstera Adansonii Variegated).Harga Janda Bolong jenis ini sedang melejit berada di atas angin, sebagai ikon tanaman rumah dengan harga selangit.
Mengikuti trend baru ini melanda diri saya juga. Selain menanam tanaman hias, saya dan suami juga berbudidaya tanaman sayur dalam polybag. Tidak banyak tapi lumayan untuk memenuhi keperluan rumah tangga sendiri. Tanaman sayuran kami diantaranya yaitu Pakcoy, Selada, Sosin, Kailan, Tomat, Seledri, Kemangi dan Stroberry. Jangan membayangkan berhektar-hektar ya….Untuk satu jenis tanaman saya menanam sekitar 5 polybag, kecuali sosin dan pakcoy lebih banyak. Sosin dan Pakcoy lebih mudah ditanam dan kebetulan bibit kami tumpah ha ha ha….banyak bibit yang tumbuh.
Alhamdulillah kegiatan baru ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Selain itu kegiatan ini diklaim oleh para ahli bisa mengurangi stress gara-gara kondisi atau keadaan yang menekan seperti sekarang ini.
Untuk teman-teman yang belum mencoba silahkan coba dech….Selamat mencoba.
Salam literasi
Bandung, 24 Maret 2021
Gambar diambil dari: https://www.dekoruma.com/artikel/64014/kebun-di-atap-rumah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dari suatu kejadian pasti ada 2 dampak. Kita ambil yg positifnya. He..he...ternyata banyak yg menjadi penyuka bunga, termasuk saya buk.
Wah kita sama yaaa...Alhamdulillah. Terima kasih sudah mampir Bun...Salam literasi
Wah kita sama yaaa...Alhamdulillah. Terima kasih sudah mampir Bun...Salam literasi
Wah kita sama yaaa...Alhamdulillah. Terima kasih sudah mampir Bun...Salam literasi
Mantap literasinya
Terima kasih apresiasinya...
Ulasan yang keren bunda, saya boleh follow bunda ya
Alhamdulillah...Terima kasih Bun, sudah saya follback ya...
Mantap ulasannya.
Alhamdulillah....Terima kasih apresiasinya Bun...
Wah..lama tidak berdiskusi dengan bu Enung nih,..semoga sehat selalu, ya. Saya salut, ternyata selama setahun pembelajaran daring, ibu tetap aktif dan semakin kreatif dengan bercocok tanaman hias..he..he.bisa untuk persiapan pensiun nih skillnya. Salam hormat
Alhamdulillah...Aamiin yaa Rabbal'aalamiin....Doa yang sama untuk Pak Eko...Terima kasih apresiasinya Pak. Salam hormat...
Hikmah di balik pandemi ya bun. Semoga sehat n sukses selalu. Barokallah.
Betuuul....Alhamdulillah.....Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Bun....Barokallahu...
Ulasan yg keren bucan, salam sukses
Alhamdulillah....Terima kasih apresiasinya Buncan....Sukses selalu...
Ulasan yang keren, mantap, menginspirasi. salam kenal, salam literasi selalu. terimakasih sudah berkunjung di momtati.com saya follow ibu.
Alhamdulillah...Terima kasih apresiasi dan kunjungannya...Salam
Keren Buncan...Pandami membawa berkah...salam kenal dan salam literasi
Alhamdulillah....Terima kasih kunjungan dan apresiasinya....Salam literasi.
Ulasan yang sangat manis dan menawan.sepakat, bunda.keren pakai bangat....sukses selalu.
Alhamdulillah, terima kasih apresiasinya....Sukses juga untuk Bucan...