Dra. Enung Kartini, M. Pd.

Sebagai guru adalah sebuah anugerah dari Allah yang harus saya jaga keamanahannya. Guru BK adalah tugas yang saya emban. SMP Negeri 2 Cileunyi Kab. Bandung menj...

Selengkapnya
Navigasi Web
PEMENANG ATAU PECUNDANG (Bag. 4 TAMAT)

PEMENANG ATAU PECUNDANG (Bag. 4 TAMAT)

PEMENANG ATAU PECUNDANG

Oleh: Enung Kartini

Empat hari kemudian di pagi hari yang dingin, karena turun hujan rintik-rintik, Syifa melihat PKS kesiswaan sedang membariskan siswa-siswa yang kesiangan di halaman depan sekolah dekat tempat parkir mobil guru. Hari itu banyak siswa yang datang kesiangan. Mungkin ini karena hujan, macet atau entahlah karena apa. Ketika seluruh siswa sudah boleh masuk ke kelasnya masing-masing, itu sekitar jam 7.30, mucullah satu orang siswa yang datang lebih siang dari siswa-siswa yang sebelumnya. Adon. Bajunya basah, sepatunya kotor, rambutnya basah. Dia terlihat cape dan acak-acakan. PKS Kesiswaan terbelalak marah.

“Kamu lagi kamu lagi, Adoooon!!!” bentak rekan Syifa itu.

“Maaf Pak..e..e..”

“Diam kamu!!” Kesiswaan terlalu sering “menangani” Adon seperti ini, sehingga dia merasa sangat jengkel ketika melihat Adon dengan kelakuan yang sama, sama bermasalahnya. Kebetulan siswa yang terdahulu adalah siswa kls 7 dan kls 9 jadi Syifa tdk merasa perlu ikut campur, karena ada guru BK lain yang bertanggung jawab untuk itu. Tapi ini adalah Adon kelas 8 G dan Syifa adalah guru BKnya. Syifa mendekati mereka, menyapa mereka. Mendengar kemarahan dan gerutu rekan guru dan melihat raut wajah Adon yang berubah tenang dan penuh harap perlindungan kepada Syifa. Setelah PKS Kesiswaan itu selesai “urusannya” dengan Adon, Syifa permisi untuk bicara dengan Adon. Dengan lembut Syifa bertanya pada Adon...

“Don, kenapa kamu telat datang ke sekolah?”

“Saya berusaha ingin jadi pemenang Bu. Saya tidak mau cari alasan untuk tidak masuk sekolah gara-gara hujan, tidak ada yang mengantar karena Ayah sedang ke luar kota, angkot hari ini sedang mengadakan aksi mogok gara-gara banyak angkutan online, ojeg juga tidak saya temukan, entah pada kemana, jadi saya jalan kaki ke sekolah sambil hujan-hujan. Mau pakai payung saya malu takut dibilang banci.” Kata Adon panjang lembar.

“Mengapa kamu lakukan itu? Bukankah dengan hujan-hujanna kamu bisa sakit? Dan kamu tetap dimarahi khan?” Tanya Syifa

“Tidak apa-apa Bu”. Syifa hanya diam mendapat jawaban itu dari Adon.

“Hari ini saya jadi pemenang, saya sudah mencari jalan untuk bisa tetap datang ke sekolah” Adon menambahkan. Syifa merasakan ada yang hangat dipermukaan mata, air mata mulai menggenangi matanya.

“Saya lakukan itu karena Ibu percaya bahwa saya bisa jadi pemenang..” kata Adon sambil menatap Syifa. Hidung Syifa memerah, air matanya hampir saja mengalir deras ke arah pipinya, tapi Syifa berusaha keras menahannya agar tidak meleleh dihadapan siswanya itu. Dia menengadah ke langit sambil mengucapkan “Alhamdulillah!”, selain bersyukur Syifa menahan air mata. Dan ketika terdengar Adon mengucap “Alhamdulillah!” sambil mengalihkan pandangannya dari Syifa, barulah Syifa menurunkan dagunya. Syifa mengulurkan tangannya kepada Adon sambil mengucapkan “Selamat anakku Adon, kamu telah menjadi pemenang”. Adon membalas uluran tangan Syifa sambil mengucapkan, “Terima Kasih bimbingannya Bu.”

TAMAT

Salam Literasi

Bandung, 31 Maret 2021

https://www.kompasiana.com/syarif1970/54f36139745513a32b6c72c3/pemenang-apa-pecundang-bedanya-cuma-di-action?page=all

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab bunda cerpennya. salam literasi.

02 Apr
Balas

Terima kasih Buncan apresiasinya...Sukses selalu ya...

03 Apr

Keren pisan ending na buk Enung... Sepertinya ini kisah nyata deh,, sebab saya juga pernah mengalami beberapa kasus yang hampir mirip., hehe,, Sukses selalu

03 Apr
Balas

Ha ha ha tahu aja Pak Burhan...Terima kasih apresiasinya Pak....Sukses selalu

03 Apr

Cerpen nan keren. Saya sangat suka. Salam literasi dan sukses ya Mbak.

01 Apr
Balas

Alhamdulillah...Terima kasih apresiasinya Bun...Sukses selalu.

03 Apr

Keren menewen bunda. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan cerita pendek. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.

02 Apr
Balas

Terima kasih apresiasi dan suportnya Pakde. Sukses selalu untuk Pakde...Terima kasih sudah berkunjung...

03 Apr

Bahagia Adon, bahagia pula gurunya. Cerita bagus untuk pendidikan karakter. Salam sukses, Bun.

03 Apr
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Teti..Sukses selalu untuk Ibu...

03 Apr

Ending yang membahagiakan. Keren Bu dan sukses selalu

03 Apr
Balas

Aamiin...Terima kasih sudah berkunjung. Sukses selalu utk Bu Aisyah...

03 Apr

Terharu Bun. Semoga sehat selalu aamiin

03 Apr
Balas

Aamiin...Terima kasih apresiasinya...Sukses selalu ya Bun..

03 Apr

Mantap, keren ya buk

03 Apr
Balas

Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Pak. Sukses selalu...

03 Apr

kerennnn.. salam sukses selalu

03 Apr
Balas

Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Bun...Sukses selalu...

03 Apr

Endingnya keren mengharu, penuh dengan pendidikan karakter, salam sukses selalu

03 Apr
Balas

Aamiin...Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Pak. Sukses selalu...

03 Apr

Keren ceritanya Bu. Semoga semakin sukses.Aamiin.

03 Apr
Balas

Aamiin..Terima kasih apresiasi dan kungjunngannya Bun...Sukses selalu

03 Apr

mantap keren cadas... keren menewen... penanaman karakter yang sukses... ijin follow dan follow back, hanupis...salam literasi dari Banyumas

03 Apr
Balas

Terima kasih apresiasi dan kunjungannya Pak. ....sukses selalu

03 Apr



search

New Post