MEMBINGKAI LUKA
Melewati jalan ini, mengingatkanku akan kisah bersamamu
Perlahan kuseka buliran bening yang menderu
Melayang angan berharap menggenggam mu
Gelisahku menanti kehadiranmu
Purnama berganti berulang waktu
Berjuta bintang masih menatap sendu
Angin menyapa tak membawa berita tentangmu
Lelahku menunggu didesak waktu
Jemari bergetar menulis namamu
Kemana khabar kurintihkan rasa pilu
Sobekan kertas memenuhi sudut kamarku
Berkisah sebuah harapan semu
Masa telah begitu cepat berlalu
Meninggalkan kisahku dan kisahmu
Membenam syurga yang kuimpikan bertelaga susu
Merenggut semua hayal dan mimpiku
Kini...
Kuberbalut duka berwajah sendu
Membingkai rindu, luka berpadu
Dirimu hilang dalam pandanganku
Meninggalkan nestapa sepanjang hayatku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya.... Terus semangat dan salam literasi.
Belajar pak....maklum pemula
Keren, bun.
Trm ksh bu. Sy baru belajar
Diksi dan olah katanya sangat selaras..sebuah kesedihan dengan ungkapan puisi yang pas..terima kasih hadirkan puisi yang bernyawa...salam sukses bunda
Saya baru belajar pak. Trm ksh sdh mampir
Sedih Bu bacanya,Sukanya aja Bu yang dibingkai,Lukanya diobati.Salam literasi,Salam semangat buat Ibu
Semestinya begitu ya bu tapi....
Rindu memang selalu manyisahkan goresan yang mampu mengeluarkan seribu kata bersayut-sayut dalam kenangan. Sukses selalu bu
Trm ksh pak juan