MUHASABAH DIAWAL 47
Ingin kucabik-cabik gelisah hati
Tercampak hanyut ke laut tak bertepi
Agar tak bersisa perih luka lagi
Tak ingin berteman hina dan caci maki
Ingin kubuang resah yang datang
Di balik gunung ganang menjulang-julang
Bongkahan luka hilang terasa lapang
Menuruni lereng penuh riang senang
Tapi ..
Kuhanya mengenang perjalanan melelahkan
Tertatih berkucur buliran air hangat dan keringat di antara rekahan tanah gersang
Terjatuh... Bangkit dan terjatuh berulang
Berharap tangan sakti menyambut ternyata hanya bayang
Kini...
Perjalanan panjang itu hampir padam
Cahya redupnya semakin buram
Akan tiba saat kelam menakutkan
Hingga taqdirMu menentukan dalam hitungan jam
Kini ..
Ia tak sanggup lagi berkisah dan bermimpi
Melukis malam-malam sepi penuh janji
Karena siang yang dilalui menjadi bukti
Memaksa jiwa menerima setulus hati
Kini...
Buliran hangat tak mau sudah
Mengenang dosa membuat risau dan gelisah
Dan... suratan takdir tercatat sudah
Walau hati tak putus berharap akan berubah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar