Perkenalan Maya dengan lelaki bernama Hafiz itu membuatnya sangat bahagia. Berselang beberapa bulan mereka bersepakat untuk mengikat hubungan ke jenjang lamaran atau meminang. Biasanya saat melamar akan dibicarakan waktu yang pas menentukan tanggal pernikahan. Pihak perempuan bersiap-siap menyambut kedatangan utusan keluarga Hafiz dengan perasaan bahagia. Berbagai menu makanan khas Melayu disiapkan. Jemputan tetangga dan saudara dekat sudah datang menunggu penuh harap.

Jam 14. 00 WIB merupakan jam yang disepakati untuk diadakan lamaran. Maya memandang jam dinding, angka sudah menunjukkan jam 15.00. Degup jantungnya berpacu lebih cepat. Semua yang hadir sudah gelisah. Ia kirim WA dan mendapat balasan sedang OTW. Agak lega hati Maya dan keluarga. Setengah jam kemudian azan sholat asyar berkumandang. Tamu yang datang sebagian menuju surau.Kemudian mereka kembali ke rumahnya sampai waktu Maghrib masuk. No telpon yang Maya hubungi bernada tidak aktif.

Ibu Maya ambruk tepat di sampingnya. Tak sanggup menahan malu dengan orang banyak. Air mata Maya jatuh ke dalam, ia berusah berpikiran positif. Sebulan ke depan Maya menerima WA. Menjelaskan sang Hafiz pelamar yang tak jadi datang meminangnya sudah menikah dengan wanita lain.