WAJAH MURAM KARNA HUTANG
Hari itu ustazah Bunga menghadiri undangan pernikahan salah satu kerabat kerabatnya. Sebenarnya ia serba salah mau datang. Bagaimana kalau ketemu Aish di pesta itu nanti. Apa yang harus ia ucapkan. Ia khawatir tak bisa berwajah manis. Ais merupakan kakak dari mempelai lelaki. Sudah dua tahun Aish seperti hilang dari permukaan bumi. Messenger dari Ustazah tak pernah dibaca. No WA yang biasa digunakan tidak aktif lagi. Sms pun tidak dibalas.
Aish ia kenal sebagai keluarga yang baik dan jujur. Ketika Aish datang dengan penuh harap agar ustazah Bunga bisa meringankan beban suaminya saat itu. Tanpa ada rasa curiga sedikitpun akhirnya didapat la kesepakatan.
Kini setelah dua tahun berlalu. Ustazah Bunga belum bisa melupakan transakasi dengan Aish. Ia kuatkan hatinya menghadiri undangan keluarga Aish. Dan jantungnya berdegub kencang saat memasuki halaman rumah pengantin ia berpapasan dengan Aish dan sosok itu tertunduk tak menyapanya. Mungkin Aish sudah melupakan kejadian yang lalu. Hilang keceriaan, keramah tamahan. Semuanya disebabkan hutang yang dijanjikan lunas dalam 10 hari nyatanya 2 tahun tak dilunasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kasihan, idenya bagus, Bu.
Bagus pentigrafnya..Sukses selalu bunda...salam kenal
Memang hutang menjauhkan teman, saudara bubagus, sukses selalu
Trm ksh bu bbu dan bapak