T3, 14102023

Takdir (3)

Akhirnya tiba juga di depan pintu ruang operasi. Hanya aku dan perawat yang masuk ke ruang operasi. Suami nunggu di luar. Ada 4 pasien yang menunggu giliran di ruang transit giliran operasi dan aku giliran ketiga. Kami berempat hanya sedikit bertegur sapa selanjutnya larut dalam perasaan masing-masing. Aku sendiri terus berdoa dan bersabar menunggu giliran masuk ke ruang operasi.

Lama rasanya waktu berjalan menuju saatnya tiba. Hanya doa dengan berbaring dan perawat mulai satu persatu mengecek kami.

"Ibu kenapa, operasi apa? Tanya seorang perawat. "Mau operasi payudara, suster, jawabku.

"Kanan atau kiri, Bu? Tanya suster. "Kanan, Suster." Jawabku.

Suster kemudian mulai melakukan pemeriksaan dan membuat pola dari bagian yang akan dibiopsi. Sambil bertanya dan memberi motivasi dan semangat.

Akhirnya, tiba saatnya giliran aku masuk ruang operasi pada jam 12:00 dan aku pindah di meja operasi. Ada beberapa orang petugas menyiapkan pelaksanaan operasi, memasang peralatan, dan salah seorang meminta saya untuk berdoa, dan aku tidak tahu lagi apa yang terjadi karena sudah terpengaruh obat bius.

Pada jam 15:00, aku terjaga. "Alhamdulillah, aku bersyukur diberikan kelancaran operasi, dan sudah sadar. Sambil menunggu di antar ke ruang perawatan, aku dan suami ditunjukkan hasil biopsi dalam sebuah botol. Sampel tersebut selanjutnya akan dikirim ke laboratorium. Semoga hasilnya negatif. Hanya doa yang bisa kami lakukan.Bersambung...