#Tantangan gurusiana#

#Tantangan menulis hari ke-12#

Berita duka meninggalnya Rika, saudara sepupu membuatku berduka. Masa kanak-kanak tak kan pernah ku lupakan, makan bersama, tertawa, bermain, berangkat sekolah dan kisah-kisah kebersamaan yang tidak bisa ku ceritakan satu persatu. Rika lebih dahulu menikah, lamaran Mirwan tambatan hatinya di terima baik keluarga besar. Aku turut senang walaupun saat itu aku masih jomblo.

Ketika aku menikah dengan mas Johan, Rika sedang mengandung anak pertamanya. Inilah terakhir aku bertemu langsung denganya. Walaupun tidak bertemu, media sosial dan android membuat kami terasa dekat. Rika sering menelponku, whatssap dan video call. Dia selalu mensupport dan mendoakan supaya aku dan Mas Johan cepat dapat momongan.

Sesampai di rumah duka, aku tak kuasa menahan tangis, benar-benar sangat kehilangan saudara yang ku sayangi. Secepat inikah Rika meninggalkan kami? Pendarahan hebat pasca operasi telah merenggut nyawa dan kasih sayang suami dan anak-anaknya. Mataku tertuju di sudut ruangan seorang bayi yang baru saja di lahirkan. Putri cantik itu tidur terlelap seolah tidak tahu apa yang terjadi. Semua orang meratapi kepergian Rika larut dalam kesedihan ketika melihat putri cantik yang di tinggalkan ibunya.

" Cantik, jangan sedih ya sayang, mama akan menjaga, merawatmu dengan sepenuh hati." Putri cantik tersenyum, seolah-olah ia menaruh harapan padaku dan mas Johan.