erawati

Batam , Kepulauan Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Diterima Perguruan Tinggi

“ Penggumuman hasil tesku keluar hari ini” kata Ega pada temannya murni yang sedang duduk di ruang tamu .Ruangan yang hamper seluruh dindingnya di penuhi dengan jendela kaca, dengan dihiasi gorden putih dilapisi warna merah itu menambah elegan suasana ruangan

“ kalau begitu kita tunggu sampai jam 12 malam , saat diterbitkannya koran harian untuk besok pagi” kataMurni yang ikut antusias mendengarkannya.Murni selalu mendukung apa yang dilakukan Ega, begitu juga sebaliknya . Sewaktu Murni jadian sama Dendi , egalah sebagai mak comblangnya.

malam itu ternyata banyak juga orang yang menunggu terbitan Koran harian utuk besok ,

jam 12 teng. Koran sudah ada yang menjajakannya di pingiran jalan Raya. Ega membeli Koran dan tak sabar dibukanya lembaran demi lembaran Koran itu ,untuk mencari namanya dan agak sedikit sulit untuk mencarinya. Delapan halaman penuh semua berisikan pengumuman bagi peserta yang mengikuti tes perguruan tinggi.tulisannya yang keci-kecil membutuhkan kesabaran untuk mencari nomor dan nama peserta.

Akirnya Ega menemukan nomor beserta namanya denga keterangn dinyatakan lulus, Ega bersorak kegirangan. Ia menelepon pamannya yang d iLampung untuk memberitahukan bahwa dirinya telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Paman juga begitu senang mendengarkan kabar dari Ega . Gelak tawa paman terdengar diruang telinga Ega seolah menampakan luapan kegembiraan karena memang itu yang di harapkannya agar Ega lulus diterima masuk di salah satu Perguruan Tinggi negeri untuk kuliah.

Waktu memasuki penataran P4 dengan berpakaian seragam putih, Ega bergabung berbaris dengan calon mahasiswa semua jurusan , Semua mereka juga tidak ada yang saling kenal.

Masa penataran P4 selain untuk penguasaan materi tentang GBHN, juga diminta kesiapan mental para calon mahasiswa terhadap perlakuan senior- seniornya, dan tidak bermental tempe. Apalagi kalau bertemu dengan senior-senior yang galak dan mengeluarkan kata –kata menyakitkan hati untuk menguji mental mereka para calon mahasiswa .

“ Siapa nama Kamu?” dengan nada ketus kakak seniorita yang berpakaian almamater itu bertanya.

“Ega kak”. Jawab Ega yang sedikit merasa takut dan tertunduk.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

15 Oct
Balas

Terima kasih pak... Semoga sehat dan sukses selalu

15 Oct
Balas



search

New Post