Erdamawati, M. Pd

Erdamawati, M. Pd., lahir di Padang Sumatera Barat tanggal 15 Juni 1970. Penulis menyelesaikan Pasca Sarjana (S.2) UIN Imam Bonjol Padang tahun 2018. Mulai men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memperkenalkan Tradisi  Makan Bajamba # Tantangan Menulis hari ke-8 # Tantangan Gurusiana

Memperkenalkan Tradisi Makan Bajamba # Tantangan Menulis hari ke-8 # Tantangan Gurusiana

Setiap akhir pembelajaran di kelas 6, MIN 4 Kota Padang melakukan pengambilan nilai ujian Praktek diantaranya adalah ujian praktek mata pelajaran muatan lokal yaitu mata pelajaran BAM (Budaya Alam Minangkabau). Kamis siang itu tanggal 21 Maret 2019 MIN 4 mengangkat tema ujian praktek BAM yaitu; “Makan Bajamba”.

Target yang ingin dicapai dalam proses kegiatan ini adalah memeperkenalkan kepada siswa tentang budaya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau, yang sekarang sudah jarang terlihat bahkan dibeberapa daerah sudah mulai hilang. Sebagai salah satu komponen yang bertanggung jawab terhadap pendidikan generasi muda, maka MIN 4 Kota Padang melalui ujian praktek mata pelajaran BAM dengan tema “makan bajamba” ini berusaha untuk mengangkat kembali tradisi “makan bajamba “tersebut.

Apakah yang dimaksud dengan makan bajamba itu sendiri? Makan bajamba di Minangkabau adalah tradisi makan bersama yang dilaksanakan dalam suatu acara tertentu (acara pesta atau acara peringatan hari besar dll) dengan cara duduk bersama, cara duduk untuk laki-laki adalah dengan baselo yaitu duduk dengan cara menyilangkan kedua kakinya ke depan sedangkan perempuan duduk basimpuah yaitu duduk dengan cara seperti duduk antara dua sujud ketika sedang shalat.

Makan bajamba ini memiliki makna kebersamaan dari masyarakat Minangkabau tujuan makan bajamba ini adalah untuk meningkatkan tali silaturrahmi dengan sesama. Dibeberapa daerah ternyata pelaksanaan makan bajamba itu sendiri ada sedikit perbedaan, kalau di Padang makan bajamba dilakukan tetap dengan duduk bersama dengan duduk berhadapan pada posisi dua jalur, sambal dihidangkan di tengah di atas tikar dan hidangan jamba yang telah disusun bertingkat di atas dulang (nampan besar) diletakkan di tengah-tengah hidangan, tapi dibeberapa daerah ada yang dilakukan dengan makan bersama antara 5 sampai 7 orang duduk melingkar menyantap hidangan yang berada pada satu piring besar, ada lagi makan bajamba dengan masing-masing anggota yang terdiri dari 5 sampai 7 orang tersebur makan pada piring nasinya masing-masing, namun sambal kelompok jamba tersebut, ada pada dulang (nampan besar) yang telah diletakkan di tengah ruangan pada kelompok jamba masing-masing di tempat berlangsungnya prosesi makan bajamba tersebut.

Hari itu kami MIN 4 Kota Padang melaksanakan model makan bajamba daerah Padang Sumatera Barat, para undangan duduk baselo bagi laki-laki dan basimpuah bagi perempuan, masing-masing tamu berada pada kelompoknya masing-masing yaitu kelompok untuk kaum laki-laki dan kelompok untuk kaum perempuan, dengan hidangan yang disusun berjejer, dan ditengah-tengahnya diletakkan hidangan jamba (dulang tinggi yang berisi sambal yang disusun bertingkat dengan piring). Acara didahului dengan pembacaan ayat suci al Qur’an oleh salah seorang siswa kelas 6 dan dilanjutkan dengan pantun pasambahan. Acara puncak dari kegiatan ini adalah makan bersama dengan duduak barapak (duduk bersama di atas tikar).

Tidak lupa pula siswa mempraktekkan etiket makan orang Minang yaitu kalau makan indak mancapak (kunyahannya tidak berbunyi), indak manjambo samba nan jauah (tidak menjangkau sambal yang berada jauh dari jangkauannya), makan nasi indak barimah (nasi yang dimakan tidak berserakan diluar piring). Dan tidak pula mengobrol ketika makan, selesai makan perhatikan dulu orang sekeliling jangan cepat mencuci tangan, karena hal itu mengisyaratkan agar undangan lainnya segera mengakhiri makannya.

Begitu banyaknya nilai-nilai budaya minangkabau yang perlu kita pelihara dan kita lestarikan agar tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan era globalisasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belum ada ya kita melihat acara pesta di gedung dg cara duduk makan bajamba

05 Feb
Balas

Bagus uni..dari kecil sudah dikenalkan tradisi dan budaya minang. pembelajaran langsung action.

05 Feb
Balas

Ya buk As, sayangnya praktek sehari2 di masyarakat untuk anak kita belum ada karena mereka lebih sering mengikuti acara pesta tanpa prosesi makan bajamba

06 Feb

makan bajamba tradisi yg harus di lestarikan...

05 Feb
Balas

Ya buk I, tapi sayang ya sekarang sudah jarang terutama di Padang kalau ada pesta baralek (resepsi pernikahan) umumnya dilaksankan di gedung bahkan ada yang makan sambil berdiri !

05 Feb



search

New Post