Menjemput Prosesi Baralek yang Tertinggal # Tantangan Menulis hari ke-16 # Tagar
Kata-kata “baralek” di daerah Minangkabau Sumatera Barat adalah kegiatan/acara yang dilakukan untuk peresmian dari pasangan penganten Minangkabau, pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2020 MIN 4 Kota Padang mempraktekkan pembelajaran BAM (Budaya Alam Minangkabau) yang sudah dipelajari sejak dari kelas 3 sampai kelas 6 melalui ujian Praktek BAM di kelas 6. Acara yang dirancang adalah memperkenalkan alek rang Minang dalam mananti bako, maarak anak pisang (anak dari saudara laki-laki) lengkap dengan berbagai macam pambaoan dari bako (barang-barang dan makanan, serta kue dan buah), seperti emas, alas kasur, kue penganten, agar-agar/pudding, silamak pacukua, dan berbagai macam kado yang dapat dipergunakan oleh anak pisang berikutnya dalam menempuh hidup berumah tangga, tata cara makan di bawah palaminan, etiket makan basamo dan bajamba, sekaligus prosesi acara yang diiringi dengan iringan musik panca ragam ketika di arak bako, dan iringan musik ketika di rumah mempelai dengan dinyanyikannya lagu minang seperti, malam-malam bainai, bareh solok dan lain-lain.
Acara betul-betul dikemas menjadi percontohan sebuah alek Minang yang sesungguhnya, misalnya hidangan yang disajikan kepada alek (tamu undangan) yang ditata di atas sepra makan (kain seukuran kain panjang dengan warna putih polos dengan diberi hiasan pada pinggirnya). Ditengah hidangan diletakkan jamba yang telah ditata di atas sebuah dulang tinggi yang ditutup dengan tuduang dan ditutup kain aleh lamak (kain segi empat berwarna merah bersulam benang emas)
Hal lain yang diperkenalkan secara nyata melalui ujian praktek BAM (Budaya Alam Minangkabau) ini adalah pidato pasambahan untuk menyuruh alek (tamu undangan) makan.
Berikut ini rangkuman beberapa hal yang diperkenalkan kepada siswa dalam ujian praktek BAM (Budaya Alam Minangkabau) adalah:
1. Pelaminan dan Pakaian adat dari anak daro/marapulai (penganten).
2. Pakaian dari alek (tamu undangan) pakaian baju kurung atau baju taluak balango.
3. Berbagai macam pambaoan bako(keluarga dari pihak ayah penganten) termasuk cara menata pambaoan bako.
4. Cara penyambutan bako tibo (cara menyambut kedatangan bako)
5. Prosesi mengarak anak pisang yang diiringi dengan musik tradisional Minang, bisa dengan talempong, qasidah rebana, musik panca ragam, kali ini MIN 4 Padang menggunakan musik panca ragam sebagai musik, pengiring maarak anak pisang.
6. Pasambahan dari tuan rumah kepada alek(tamu undangan) untuk menyantap hidangan, bagian pasambahan ini sudah jarang dilaksanakan dalam proses makan di alek Minang walaupun masih ada beberapa acara baralek yang masih melaksanakan pasambahan menyuruh alek untuk makan.
7. Praktek tata cara makan Rang Minang:
a. Kunyahan tidak berbunyi (indak mancapak)
b. Makanan tidak berserakan disekitar piring (makan indak barimah)
c. Tidak menjangkau makanan yang jauh (indak manjambo makanan)
d. Tidak berbicara ketika makanan
e. Tangan yang mengantarkan makanan ke dalam mulut, bukan sebaliknya, mulut yang menjemput nasi ke piring.
f. Tidak mencuci tangan terlebih dahulu disaat orang lain belum menghabiskan makanannya (karena hal itu mengisyaratkan tamu lainnya segera mengakhiri makannya.
Nilai-nilai positif dari prosesi alek urang Minang menurut penulis adalah:
a. Nilai kebersamaan dan gotong royong.
b. Nilai penghargaan kepada kaum kerabat, melalui pambaon (kado dan hadiah) baik dari bako (keluarga dari pihak ayah mempelai maupun dari undangan lainnya.
c. Nilai penghormatan (melalui pidato pasambahan)
d. Nilai penghargaan terhadap seni budaya (memakai musik minang dalam acara baralek)
e. Nilai etika /sopan santun dalam kebersamaan (etiket makan basamo dan makan bajamba.
Sudah sepatutnya kita sebagai orang Minangkabau bangga dengan adat istiadat kita karena itulah ditekankan kepada siswa kelas 6 yang telah mempelajari materi pelajaran BAM (Budaya Alam Minangkabau) sebagai mata pelajaran muatan lokal tetap menjaga nilai-nilai tradisi Minang tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja acara besar ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama dari semua pihak yang terdiri dari tim guru kelas 6, siswa kelas 6 beserta partisipasi orang tua murid kelas 6, dengan dukungan semua unsur di MIN 4 yaitu partisipasi aktif dari kepala MIN 4 Padang beserta Majelis Guru MIN 4 Padang.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Yo..hebat..lah dikemas dek kawan acara wak...Sabana padek...