SPG 1 Padang Dalam Kenangan (part 2) # Tantangan Menulis hari ke-10 # Tantangan Gurusiana
Pagi itu tanggal 12 Januari 2019, aku mendapat tugas dari kepala Madrasah untuk menjadi guru pendamping siswa yang akan berlomba untuk Bidang studi Matematika, IPA, dan IPS ke SMAN 10 Padang. Lomba ini diadakan oleh OSIS SMA 10 Padang dalam kegiatan TENSAI 9 th-Tenlicious 6 th.
Dengan semangat aku mengikuti derap langkah kaki siswaku memasuki gerbang SMAN 10 Padang, untuk berjuang mengikuti lomba bidang studi ini. Sejenak pikiranku singgah kemasa lalu, masa dimana setiap pagi aku dengan tergesa-gesa memasuki gerbang sekolah ini karena takut terlambat, terbayang bagaimana hukuman yang akan kudapatkan jika terlambat, pertama membersihkan WC/toilet dan Mushalla sekolah, atau dicarikan alat untuk merapikan dan membersihkan kebun sekolah oleh guru piket. Masa-masa penuh kenangan ini segar kembali dalam ingatanku.
Memasuki area SMAN 10 Padang aku bergegas melakukan registrasi peserta dari MIN 4 Padang, setelah itu peserta dari MIN 4 mendapatkan No. peserta dan kokardenya masing-masing. Berikutnya panitia lomba lalu membawa peserta ke kelompok bidang studi lomba yang akan diikuti oleh masing-masing siswa. Akhirnya akupun mencari tempat menjauhi siswa-siswaku tersebut. Rasa kangen dengan gedung sekolah ini membuat kakiku melangkah ke semua bagian area SMA 10 Padang ini, dari kejauhan kulihat banyak yang berubah, ada gedung baru bertingkat/lantai 2 namun beberapa gedung lama masih bisa kusaksikan, Mushalla yang dulunya terbuat dari papan sekarang sudah berubah layaknya sebuah mesjid yang bagus dan luas.
Halaman yang dulunya ada di depan sekolah bersisian dengan jalan raya dan ditumbuhi oleh pepohonan yang rindang berupa deretan pohon pelindung, sudah berubah menjadi deretan lokal yang ditempati oleh siswa-siswa SMA 10 Padang untuk proses pembelajaran. Lokal yang dulunya merupakan halaman yang ditumbuhi oleh pohon pelindung, dan sekaligus lapangan basket ini adalah tempat kami melakukan berbagai kegiatan seperti Olah Raga, Pramuka ataupun bersenda gurau ketika jam istirahat dengan teman-teman.
Kilas balik ingatan masa laluku kembali terkenang pada awal aku tercatat sebagai siswa di SPG 1 Padang. Setelah proses seleksi administrasi dan seleksi bakat, minat, serta kepribadian aku jalani, tibalah masanya pengumuman peserta tes yang diterima sebagai siswa SPG 1 Padang. Pagi itu dengan perasaan harap-harap cemas aku langkahkan kaki memasuki gerbang SPG 1 Padang untuk melihat papan pengumuman yang ada di lapangan sekolah, dari kejauhan telah terlihat beberapa orang yang sedang meneliti nama-nama yang tertera di papan pengumuman tersebut, akupun lalu mengambil tempat untuk memeperhatikan namaku, dan Alhamdulillah beberapa saat sesudahnya aku membaca namaku tertera diantara nama-nama peserta yang lulus seleksi masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) 1 Padang.
Terimakasih Yaa Allah semoga engkau selalu membukakan jalan untuk keberhasilan masa depanku. Peserta yang lulus seleksi selanjutnya menuju ruang serba guna yang ada di samping pelataran parkir sekolah, ruang serba guna ini kalau sore dipakai oleh KPG (Kursus Pendidikan Guru). Sekolah KPG ini menurut tetanggaku yang ketika itu ikut KPG, mengatakan kalau mereka menimba ilmu untuk menjadi guru juga sama sepeti SPG 1 Padang, hanya saja di KPG ini usianya boleh yang telah melewati usia siswa SLTA. Di ruang serba guna ini ternyata kami di data untuk No. Sepatu dan ukuran baju seragam yang akan kami dapatkan, jadi dari baju hingga sepatu sudah disediakan oleh pihak sekolah, dan ternyata ada ketentuan untuk seragam yang dikenakan oleh para calon pendidik ini yaitu perempuan bajunya tidak boleh ketat, rok harus melewati lutut, dan jika rambut melewati bahu harus diikat dengan rapi. Sementara untuk seragam laki-laki celana harus longgar dan menutup mata kaki, tidak boleh mengenakan model celana pensil. Ternyata menurut para guru siswa SPG dari sekarang harus diatur cara berpakaiannya tidak boleh mengesankan seorang yang nakal (laki-laki) atau seksi (jika perempuan memakai pakaian ketat).
Ini adalah pembelajaran berikutnya yang aku terima dari SPG 1 Padang, bahwa seorang guru sampai kepada penampilan dan pakaianpun haruslah mencerminkan keteladanan seorang pendidik/guru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
salam samo gurugurunyo niyet...
Yo I, beko acara reuni akbar setelah lebaran basuo mah, Insya Allah
Onxeh kenangan yg tak pernah dilupakan, cinta pertama, disini jugakah? Hihi...
Cinta monyet kayaknya iya ni wit