Erika Waluyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BUKAN CINTA SEJATI

4 tahun mereka lalui bersama, Hengky dan Vio berjanji untuk saling setia dan berencana menikah. Vio memang belum pernah sekalipun berkunjung kerumah Hengky karena Vio memang pemalu. Lagipula Vio berpikir ada jarak antara keluarganya dan keluarga kekasihnya itu. Hengky adalah anak orang kaya di kampungnya. Dia adalah seorang anak pengusaha walet. Bisa dikatakan orang hebat disana.

Suatu ketika Hengky menyatakan keinginannya untuk segera melamar sang kekasih. Vio kaget bukan kepalang. Vio takut, takut tidak direstui pihak keluarga Hengky. Tapi, jika Vio menolak lamaran Hengky, maka Orangtua Hengky tidak akan mau datang lagi. Vio bingung, Vio merasa belum siap, tapi juga takut kehilangan Hengky yang sangat ia sayangi.

Hari pernikahan pun ditentukan. Vio dan Hengky benar-benar menikah. Ada sesuatu yang janggal dalam pernikahannya. Tiba-tiba saja Hengky jatuh sakit, selang beberapa hari setelah hari pernikahan mereka. Vio mulai merasakan tidak nyaman dengan pernikahannya. Sang suami memvonis dirinya lah penyebab sakitnya. Vio tak mengerti dan tak habis fikir, ternyata cinta Hengky tak sekuat yang ia kira. Hengky berpendapat bahwa jika ia berpisah dari Vio, maka Hengky akan selamat dari penyakit itu.

Vio membatin, penyakit apa itu? Vio yang belum genap 20 tahun, tidak mengerti dengan kondisi tersebut. Kalau orang-orang kampung bilang, itu penyakit mati perlahan-lahan. Ada seorang tetangga mengatakan bahwa ada yang semacam ini, artinya ada seorang istri kemudian menikah dan menyebabkan suaminya meninggal, lalu sang istri menikah dengan suami kedua meninggal juga dan seterusnya.

Hengky mengambil keputusan akan meninggalkan Vio, Vio pun sedih, tapi Vio berusaha mengikhlaskan suami karena Vio ingin suaminya sembuh dari penyakit dan ingin melihat suaminya bahagia. Lagi pula Vio tak mau memaksakan Hengky untuk mencintainya. Karena cinta itu tidak bisa di paksa.

3 bulan kemudian mereka bercerai, Hengky menggugat Vio ke Pengadilan Agama, Vio tidak hadir, karena tahu suaminya tidak mencintainya lagi. Mereka pun berpisah...

Vio mencoba menjalani harinya sendiri, kemudian ia pergi meninggalkan kampungnya, merantau ke kota untuk melupakan masa lalunya. Mencoba mengobati perih di hatinya.

Baiklah, aku pergi....

Selamat tinggal cinta yang tak akan pernah menjadi cinta sejati...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Vio sukses diperantauan. Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

26 Jan
Balas

Alhamdulillah sukses pak...terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca cerpen saya pak...mohon bimbingan pak, karena saya masih baru sekaliSalam hormat saya untuk bapak

26 Jan



search

New Post