#Tagur H- 172 #

Tidak seperti hari-hari biasanya. Penampilan Septa hari ini sangat berbeda. Dandanan  yang agak menor dari  biasanya justru mengundang  tanda tanya dari teman-teman tim kerjanya. Sebentar-sebentar melihat ke ponsel lalu senyum-senyum sendiri . Tak sadar  kalau teman-temannya sudah membaha penampuilan dan sikap Septa dari selesai jam kantornya tadi.

Sementara teman setimnya sudah pulang semua, Septa justru memperbaiki tempat duduknya. Suryo, yang sudah mondar-mandir keluar masuk untuk mematikan lampu, AC, dan mengunci pintu tak dihiraukan Septa. Seperti remaja yang sedang jatuh cinta saja. Septa tak menyadari kalau di luar sudah semakin gelap dan sebentar lagi waktu magrib akan masuk.

Tiga puluh menit berlalu, terdengar suara  laki-laki memanggil-manggil nama Septa di  halaman kantor. Septa seakan tak  mendengar karena asyik menatap  androidnya. Untung saja suami Septa bertemu dengan Suryo dan mendengarkan pengaduannya. Laki-laki separuh baya itu bergegas menuju lantai dua dan berniat memberikan nasihat pada  Septa. Suaminya  berusaha menahan amarah melihat tingkat  ganjen istrinya. Dalam benaknya Septa sedang VC dengan laki-laki lain.  Setelah mengamati hingga 10 menit, dia tak sabar melihat istrinya. Segera direbutnya ponsel  seraya memaki-makinya. “ Lihat dulu apa itu, langsung marah-marah aja”, ungkap Septa menjelaskan. Suaminya dan Suryo terduduk lemas melihat permainan game yang dimainkan istrinya. Di luar dugaannya.

Padang,  11122020 # by: Erina Erlis#

Picture: google